"Dengan berkembangnya pemberitaan di media beberapa hari terakhir ini, dapat kami sampaikan bahwa Bank DKI berkoordinasi dengan tim OK OCE sedang menyusun program demi memajukan perekonomian masyarakat," kata Corporate Communication Bank DKI Herry Djufraini dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2018).
Herry mengemukakan hal itu untuk menanggapi pernyataan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, yang mengatakan bunga yang ditetapkan untuk pinjaman modal bagi peserta OK OCE terlalu tinggi. Bank DKI memasang bunga 13 persen untuk pinjaman modal.
Menurut Nur Afni, calon pelaku UMKM tidak akan sanggup meminjam modal dengan bunga setinggi itu.
Herry mengatakan, Bank DKI telah berencana berkomunikasi dengan tim OK OCE pada pekan depan.
"Bahkan, minggu depan ini kami masih akan melakukan diskusi dengan tim OK OCE," kata Herry.
Selain itu, Bank DKI terus mendorong penyaluran kredit melalui produk Kredit Monas 25,75 dan 500 dengan besaran mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai tambahan modal bagi para pelaku UMKM.
Herry juga menyatakan, Bank DKI akan menyambut positif sinergi dengan tim OK OCE sebagi perluasan penyaluran kredit kepada UMKM. Menurut Herry, program OK OCE yang anggotanya mencapai ribuan UMKM akan menjadi basis nasabah Bank DKI.
"Untuk membantu memudahkan pelaku UMKM, Bank DKI juga telah melakukan pengembangan mobile collection dalam melakukan pengumpulan angsuran kredit mikro," ujar Herry.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/11/12251381/pekan-depan-bank-dki-koordinasi-dengan-ok-oce-soal-bunga-13-persen