Target tersebut, kata Edi merupakan 20 persen dari target investasi Pemprov DKI Jakarta secara keseluruhan yang sebesar Rp 100 triliun hingga akhir 2018.
"Rp 100 triliun target global. Kami enggak tentukan per region, itu jadi titik tuju kami. Bisa didapatkan 20 persennya lah 2018 (untuk Kepulauan Seribu)," ujar Edy saat ditemui di Mal Pelayanan Publik, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).
Edy mengatakan pihaknya optimis target tersebut bisa tercapai. Salah satunya karena Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang sangat dekat dengan Ibu Kota.
Para pebisnis yang jenuh atau lelah setelah bekerja di Jakarta bisa pergi Kepulauan Seribu yang dekat dengan Ibu Kota untuk rehat sejenak.
Saat ini ada beberapa investor asing yang telah menyatakan niatnya berinvestasi di Kepulauan khususnya di sektor pariwisata. Keseriusan investasi itu diperlihatkan dengan proses izin prinsip, izin usaha, hingga izin operasional yang telah mencapai 80 persen.
Soal infrastruktur seperti sistem transportasi dan komunikasi yang masih belum memadai, Edy mengatakan hal itu merupakan tanggung jawab Pemprov DKI untuk menyediakan.
Namun, Edy menyampaikan penyediaan infrastruktur tidak selalu bergantung pada APBD. Ada opsi untuk bekerjasama dengan pihak swasta untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Transportasi jadi kewajiban Pemprov. Tapi mekanismenya ya (bisa) melalui public private partnership. Tidak lagi dari APBD," ujar Edy.
Adapun Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga menyampaikan angan-angannya agar Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata internasional layaknya Maldives.
"Paling tidak kita tidak terlalu bermimpi kalau kita membayangkan lima tahun ke depan Pulau Seribu itu kayak Maldives. Kita bisa membanggakan bahwa Jakarta punya destinasi Kota Tua dan Kepulauan Seribu," ujar Sandi saat ditemui di lokasi yang sama.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/12/19265961/dki-targetkan-investasi-di-kepulauan-seribu-mencapai-rp-20-triliun