LRT DKI dimulai dengan pembangunan koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome (Rawamangun) pada 22 Juni 2016 dan ditargetkan selesai tahun ini untuk menyambut Asian Games 2018.
Sama halnya dengan pembangunan koridor 1 LRT, konstruksi pertama proyek pembangunan MRT Jalur Selatan-Utara Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) pun ditargetkan selesai sebelum Asian Games 2018.
Hingga kini kedua proyek tersebut masih terus dikerjakan untuk mengejar target pengoperasian. Dalam proses pengerjaannya, pembangunan proyek ini beberapa kali mengalami kecelakaan konstruksi.
Berikutsejumlah kecelakaan konstruksi selama proses pengerjaan LRT maupun MRT dalam kurun waktu empat bulan terakhir yang dirangkum Kompas.com.
1. Pagar Proyek LRT depan Menara Saidah ambles
Pagar proyek LRT di depan Menara Saidah, Cikoko, Jakarta Selatan ambles akibat hujan deras pada Kamis (12/10/2017). Ery Satriadi, Manajer Konstruksi Sipil Divisi Konstruksi Departemen LRT Jabodebek mengatakan tak ada kerusakan parah dari insiden itu.
"Itu lereng galian kami saja tegerus hujan karena space-nya sempit sekali. Tidak ada yang cedera atau rusak berarti, hanya pagar kerja saja yang terperosok," ujar Ery ketika dikonfirmasi, Jumat (13/10/2017).
Ery memastikan Menara Saidah di belakang pagar proyek tak akan roboh. Sebab pondasi menara itu ditanam cukup dalam dan tidak ikut tergerus. Di balik pagar yang tergerus itu, pekerja tengah menggarap pondasi untuk pilar LRT.
Akibat peristiwa ini, pihak konstruksi harus membersihkan longsoran dan memasang ulang pagar.
2. Alat Berat proyek LRT Timpa Ruko
Sebuah alat berat, fontry gertal yang digunakan untuk membangun LRT Koridor 1 Kelapa Gading-Rawamangun jatuh dan menimpa sebuah rumah toko (ruko), Selasa (17/10/2017) dini hari.
Peristiwa tersebut bermula ketika PT WIKA selaku pelaksana proyek LRT tengah memasang gilder. Tiba-tiba terdengar bunyi cukup keras akibat benturan antara alat berat dan atap ruko yang dijadikan untuk usaha florist.
Di dalam ruko itu terdapat tujuh orang karyawan yang kebetulan sedang beristirahat. Akibat kecelakaan kerja tersebut, ruko milik Doni Cahyadi itu mengalami kerusakan di bagian atapnya.
3. Parapet MRT di Jakarta Selatan Timpa Motor
Overhead catenary system (OCS) parapet seberat tiga ton di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan terjatuh dan menimpa sebuah motor pada Jumat (3/11/2017) malam.
Kejadian teraebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya, parapet akan dipasang menggunakan truk crane berkapasitas 10 ton dengan posisi di atas lintasan MRT yang sudah rampung.
Namun saat pemasangan, tiba-tiba crane tidak beroperasi dengan stabil, menyebabkan OCS parapet jatuh. Sebelum terjatuh ke jalan, OCS parapet sempat tertahan truk crane dan parapet yang telah terpasang.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah mengatakan, pengendara motor yang terkena beton pembatas atau parapet konstruksi layang mass rapid transit (MRT) yang jatuh tidak mengalami luka berat.
Hikmat menuturkan, saat itu korban segera dibawa ke Rumah Sakit Pertamina oleh pihak kontraktor untuk mendapatkan perawatan.
4. Beton LRT Roboh dan Menimpa Mobil
Beton proyek LRT jatuh di Jalan MT Haryono, atau tepatnya di depan PT Roda Mas, dekat Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Rabu (15/11/2017) malam.
Menurut saksi mata bernama Nanang yang berada di sekitar lokasi, peristiwa terjadi karena beton yang terlepas dari crane saat diangkut.
Nanang dan karyawan lainnya yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) terkejut mendengar crane yang jatuh tersebut.
Menurut Nanang, tidak ada korban jiwa, tapi bagian belakang mobil langsung ringsek. Saat peristiwa terjadi, kondisi sedang sepi.
Kasie Humas Polsek Pancoran Aipda Rubiyanto sebelumnya mengatakan, beton jatuh dari pinggiran jalan pengeboran tiang LRT ke jalan alternatif. "Mengenai pagar PT Roda Mas serta mengenai salah satu mobil Yaris," kata Rubiyanto.
5. Box Girder LRT Pulogadung roboh
Box girder LRT di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur roboh pada Senin (22/1/2018) dini hari. Direktur Utama Jakarta Jakpro, Satya Heragandhi menyampaikan, robohnya berawal saat petugas sedang melakukan pemasangan antar-span box P28 ke P29.
Span box tersebut merupakan satu dari dua span box terakhir yang sedang dikerjakan. Span box tersebut telah diangkat sejak pekan lalu dan persiapan pemasangan telah dilakukan sejak Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
Pada Minggu malam, sekitar pukul 21.00 WIB, petugas melakukan stressing. Menurut Satya, stressing merupakan penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder.
Pada pukul 24.00 WIB, stressing selesai dilakukan dan konstruksi diyakini telah dipasang dengan baik.
Namun, 10 menit kemudian, petugas mendengar suara retakan. Sejumlah petugas kemudian memeriksa kondisi span box yang telah terpasang tersebut. Namun, tiba-tiba span tersebut roboh.
Akibat kejadian itu, lima orang terluka karena terkena reruntuhan span box. Satya mengatakan, lima petugas yang terluka itu segera dibawa ke rumah sakit. Satya mengatakan, dari penyisiran yang dilakukan, diyakini tak ada korban lain yang tertimbun reruntuhan span box.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/24/06464421/sederet-kecelakaan-konstruksi-pada-proyek-lrt-dan-mrt-dalam-4-bulan