Salin Artikel

Menengok Kantor Kecamatan pada Akhir Pekan yang Jadi Tempat Pengaduan Warga

Petugas Satpol PP kemudian mengarahkan Kompas.com untuk masuk ke dalam ruang pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Rupanya, pelayanan pengaduan warga dibuka di sana.

Jarum pada jam dinding menunjukkan pukul 09.00 WIB. Di ruang PTSP, tak tampak warga yang sedang mengadukan permasalahannya.

Hanya ada Camat Setiabudi Dyan Airlangga, beberapa lurah di lingkungan Kecamatan Setiabudi, dan petugas PTSP di ruangan tersebut. Mereka tengah berjaga apabila ada warga yang datang mengadu.

Lebih kurang 45 menit berada di ruang PTSP, tak ada satu pun warga yang datang. Menurut Dyan, warga biasanya sudah datang sejak pagi, pukul 08.00.

Saat berbicang dengan Kompas.com sekitar pukul 09.25, Dyan menyebut ada 5 warga yang datang mengadu. Mereka rata-rata minta pemangkasan pohon di lingkungannya.

Dyan menjelaskan, setiap hari Sabtu, jumlah warga yang datang mengadu biasanya belasan orang.

"Hari ini sudah masuk 5 laporan dari 3 kelurahan. Kalau laporan setiap hari Sabtu itu rata-rata 10-15 laporan," kata Dyan.

Dia menyebut sepinya warga yang mengadu karena warga di wilayahnya lebih sedikit dibandingkan kecamatan-kecamatan lain.

"Di sini sepi karena, kan, warga kami juga sedikit, banyaknya gedung-gedung sama perkantoran," ujarnya.

Kompas.com lalu mengecek layanan pengaduan warga di Kantor Camat Senen, Jakarta Pusat. Di sana, layanan pengaduan warga dibuka di teras kantor kecamatan. Ada dua meja dan beberapa kursi yang ditata.

Selama Kompas.com berada di sana, ada sepasang suami istri yang mendaftar OK OCE dan seorang warga yang meminta pemangkasan pohon.

Banyak lurah, satuan pelaksana kecamatan, dan petugas PTSP yang berjaga di sana. Pukul 11.00, mereka bergegas membereskan meja dan kursi-kursi di sana karena waktu pengaduan warga telah selesai.

Camat Senen Munjir menyampaikan, hari ini, hanya ada 4 warga yang datang ke layanan pengaduan. Menurut dia, pengaduan warga setiap akhir pekan di kecamatannya tak selalu sepi.

"Minggu ke berapa itu malah rame, waktu itu cuma ada 1 malah, tergantung ya, fluktuatif, karena permasalahan di lapangan kami enggak bisa prediksi juga," ucap Munjir.

Baik Dyan maupun Munjir sama-sama melibatkan lurah, para kepala satuan pelaksana, hingga petugas PTSP di kecamatan mereka masing-masing untuk melayani aduan warga.

Layanan pengaduan warga di semua kantor kecamatan di Jakarta dibuka setiap Sabtu, mulai pukul 08.00 - 11.00. Layanan pengaduan warga itu dibuka sejak 18 November 2017 atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/27/20424401/menengok-kantor-kecamatan-pada-akhir-pekan-yang-jadi-tempat-pengaduan

Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Megapolitan
Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Megapolitan
Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Megapolitan
Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke