Kejadian naas itu terjadi pada Senin (5/2/2018) sore saat Putri dan temannya, Mukhmainna Syamsuddin, sedang naik mobil dan melintasi Jalan Perimeter Selatan.
Saat melintas, tiba-tiba tembok ambrol dan menimpa mobil yang mereka tumpangi. Sejak Senin sore, petugas Basarnas berusaha mengeluarkan Putri dan Mukhmainna.
Ayah Putri terus memantau proses penyelamatan sang anak. Setelah usaha panjang yang dilakukan petugas Basarnas, Putri akhirnya bisa diselamatkan pada Selasa (6/2/2018) dini hari sekitar pukul 02.50.
Saat dikeluarkan dari reruntuhan, kondisi Putri lemas.
Karyawan PT GMF AeroAsia ini langsung dilarikan ke RSUD Tangerang untuk mendapat perawatan.
Dirujuk ke Mayapada Hospital
Namun, karena ruang ICU di RSUD Tangerang tak memadai, Putri dirujuk ke Mayapada Hospital, Tangerang, yang berjarak tak lebih dari 30 menit. Ruang ICU di Mayapada Hospital dinilai lebih memadai.
"Insentif care kami lagi penuh. Enggak mungkin kami mengorbankan pasien lain. Alasan kedua karena itu permintaan GMF," ujar Ade Yudi dari Humas RSUD Tangerang.
Kondisi kesehatan Putri
Direktur Utama Mayapada Hospital Tangerang Markus Waseso menjelaskan, sekitar pukul 05.00 pihaknya dihubungi manajemen RSUD Tangerang untuk merujuk Putri ke Mayapada Hospital.
Tim dokter dari Mayapada Hospital kemudian mendatangi Putri dan memeriksa kondisinya yang saat itu masih berada di RSUD Tangerang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi Putri sangat lemah dan cenderung mengantuk.
Dari hasil pemeriksaan itu, diputuskan Putri harus segera dipindahkan ke Mayapada Hospital. Dalam perjalanan, Putri masih sadarkan diri.
Ini terlihat dari kontak visual yang terjadi antara Putri dan dokter yang menangani Putri.
Ambulans tiba di Mayapada Hospital pukul 06.10. Saat hendak dipindahkan dari ambulans ke instalasi gawat darurat (IGD), tiba-tiba Putri berhenti bernapas.
Dokter kemudian melakukan CPR kepada Putri selama 30 menit.
Setelah mendapat berbagai perawatan, pukul 06.43, Putri dinyatakan meninggal.
"Kami memberikan penjelasan tentang kondisi pasien terakhir dan pertolongan yang kami berikan sesuai dengan prosedur yang ada. Setelah itu, keluarga (Putri) bisa menerima," ujar Markus.
Risiko
Markus mengakui ada risiko dalam perjalanan saat memindahkan Putri ke Mayapada. Dengan demikian, pihaknya menyiagakan tim dokter yang terus mendampingi Putri selama perjalanan ke rumah sakit.
Disediakan juga sejumlah peralatan medis, seperti infus dan tabung oksigen.
"Memang ada resiko di dalam pengiriman, tetapi kami jaga semaksimal mungkin dengan pemasangan infus dan siap membantu oksigen. Harapan kami, kan, itu waktu yang sangat kritis, jadi ada kesempatan bisa memberikan pertolongan yang lebih, seandainya pasien bisa ditangani," ujar Markus.
Pukul 09.00 di hari yang sama, jenazah Putri dibawa ke Banten untuk dimakamkan di kampung halamannya tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/07/10002431/perjuangan-putri-korban-reruntuhan-tembok-perimeter-sebelum-meninggal