Salin Artikel

Sanitasi Buruk Jadi Keluhan Utama Warga RW 17 Penjaringan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan kebersihan lingkungan atau sanitasi di wilayah mereka. Saluran yang tersumbat serta sanitasi yang buruk membuat wilayah tersebut kerap mengalami banjir. 

Konedi, pengurus RW 17 Penjaringan, mengatakan sejumlah saluran air di perkampungan tersebut tersumbat karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.

"Rumah-rumah warga ini kan banyak yang berdiri di atas kali. Nah, sampahnya langsung mereka buang ke bawah. Sampah itu pun umurnya bukan 1-2 hari, sudah tahunan bahkan puluhan tahun," kata Konedi saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Pernyataan Konedi diamini Khodijah, yang telah tinggal di RW 17 Penjaringan sejak 1970-an.

"Dulu di depan ini kalinya masih bersih, masih bening juga. Semenjak banyak rumah, kalinya mulai kotor," katanya.

Sejumlah rumah semipermanen berdiri di kali yang terletak di RW 17 Penjaringan, Jakarta Utara. Warna air di kali tersebut sudah berubah menjadi hitam pekat dan menghasilkan aroma tak sedap.

"Itu kalinya emang bau banget, nggak pernah ada yang beresin," kata Deni, seorang warga.

Deni juga mengeluhkan banyak nyamuk di sana.

Akibatnya, warga RW 17 Penjaringan kerap menderita sakit.

"Di rusun yang bersih saja tiap bulan ada yang kena demam berdarah, bagaimana yang di perkampungan?" kata Konedi.

Sampah yang menggenangi kali menyumbat pembuangan air sehingga menyebabkan genangan di sejumlah lokasi.

"Saluran ke Waduk Pluit banyak yang mampet. Makanya kalau hujan hampir selalu banjir di sini," kata Konedi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, warga RW 17 sudah rajin menggelar acara kerja bakti setidaknya sebukan sekali. Namun, Konedi menilai upaya tersebut tidak efektif. Mustahil membereskan sampah-sampah tersebut jika hanya menggunakan tangan kosong.

"Satu-satunya cara ya mesti pakai alat berat, yang artinya rumah warga juga harus ikut dibongkar," katanya.

Selasa kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan akan menata kawasan RW 17 Penjaringan dan memindahkan warganya ke rumah susun.

"Selama ini penataan warga dipindahkan ke rusun yang jauh dari tempat tinggal mereka, tapi kalau di sini warga dibangunkan rusun yang memang ada di tempat mereka. Jadi mereka nggak kecabut dari ekosistemnya," kata Sandiaga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/14/15340471/sanitasi-buruk-jadi-keluhan-utama-warga-rw-17-penjaringan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke