Salin Artikel

"Rawa Buaya Ini Kan Jantungnya Cengkareng, tapi Banjir"

"Ini dari hujan jam 07.00 pagi mulai naik. Puncaknya jam 10.00. Rawa Buaya ini kan jantungnya Cengkareng, tapi banjir," kata Ade (38) warga RT 001 RW 001.

Ia menyampaikan rasa kecewanya tentang banjir yang kerap datang di kawasannya setiap tahun. Ade pun cemas lantaran rumahnya bersebelahan dengan Kali Pacetong. Air meluap di Kali Pacetong bisa sampai ke rumah warga.

Tak hanya RT 001 yang digenangi banjir tapi RT 002 dan RT 011. Dari pantauan Kompas.com, ketinggian air di RT 001 sekitar 10 sentimeter yang mana lebih rendah dari RT lainnya.

Memasuki RT 002, ketinggian air mencapai sekitar 30 sentimeter pada pukul 16.30 WIB.

"Tadi pagi sih yang parah kira-kira 50 sentimeter. Jam 10 pagi mulai masuk airnya," kata Sugianto (38).

Ketinggian air di daerah tersebut mulai memasuki rumah warga. Salah satunya rumah sekaligus warung milik Sugiarto yang barang-barang daganganya telah diletakkan ke tempat lebih tinggi.

"Saya sudah amanin barang-barang warung. Apalagi kulkas kan ini bahaya kalau kena air," tambahnya.

Memasuki RT 011, ketinggian air mencapai 50 sentimeter atau setara dengan rata-rata paha orang dewasa. Warga di daerah ini memiliki rumah dua lantai sehingga mereka bisa mengungsikan diri ke lantai atas.

Seperti keluarga ibu Cicih (45) yang telah mengamankan barang-barang di lantai satu. Sementara keluarganya mengungsi di lantai atas.

"Wah, ini udah dari tadi pagi tinggi. Saya keluar masuk cariin makanan buat orang rumah yang lagi pada di atas," kata Cicih.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/15/19103261/rawa-buaya-ini-kan-jantungnya-cengkareng-tapi-banjir

Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke