"Masih, semua sudah diurus Polres Jakarta Barat," kata Kepala Sekolah SDN 04 Srengseng Rosnani kepada Kompas.com lewat sambungan telepon pada Senin (19/2/2018).
Namun, Rosnani enggan menjelaskan lebih lanjut perihal kasus yang menyeret nama sekolahnya tersebut.
Dari pantauan Kompas.com pada hari ini, kegiatan belajar mengajar di SDN 04 Srengseng berlangsung seperti biasa. Para siswa berada di kelas dan mengikuti kegiatan olahraga di lapangan.
Namun, pengamanan sekolah terlihat ketat. Bagi yang bukan keluarga murid dan karyawan SDN 04 Srengseng dilarang memasuki area sekolah, termasuk awak media.
"Enggak boleh, Mbak. Dari kemarin juga media enggak bisa masuk sejak ramai-ramai kasus," kata Agus petugas kemanan yang berjaga di sekolah.
Dari insiden pencabulan SDN 04 Srengseng, polisi mencatat ada enam orang siswa yang menjadi korban pencabulan dari guru Amiruddin yang kini diamankan oleh Polres Jakarta Barat.
Mereka adalah siswa kelas III yang berinisial AK (11), S (11), AM (11), SA (11), AR (11), dan RFA (11).
Berdasarkan laporan dari ibu AK ke Polsek Kembangan, insiden pencabulan terjadi pada Jumat (13/11/2018) di sekolah. AK mendapat perlakukan tidak senonoh dari Amiruddin.
Amiruddin saat ini menjalani proses pemeriksaan di Polres Jakarta Barat dan insiden ini ditangani oleh Unit Perlindungan, Perempuan dan Anak.
Adapun barang bukti yang diamankan yaitu rok panjang warna merah, kemeja lengan pendek warna putih, celana leging pendek warna hitam, rok panjang warna hitam, baju muslim warna putih dan hasil visum dari RSCM milik AK.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/19/12062831/guru-sd-di-srengseng-yang-diduga-cabuli-6-siswanya-belum-dipecat