Salin Artikel

Kronologi Meninggalnya Penumpang Lion Air Selepas Check-in di Bandara Soekarno-Hatta

Airport Manager Terminal 1B Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Herdianto menjelaskan, Syahrul bersama dua anggota keluarganya hendak terbang menggunakan pesawat JT 352.

"Namun, selepas check-in, Syahrul kondisinya terlihat kurang sehat. Informasi dari keluarga, Syahrul usai menjalani perawatan medis," kata Herdianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/3/2018).

Setelah mengetahui hal tersebut, petugas di Terminal 1B mengarahkan dan mendampingi Syahrul ke Kantor Kesehatan Pelabuhan 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Petugas pun langsung menyarankan Syahrul dan anggota keluarganya untuk menyampaikan kondisi kesehatan Syahrul agar mendapatkan surat laik terbang apabila dibutuhkan.

Namun, begitu tiba di Kantor Kesehatan Pelabuhan 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kondisi Syahrul justru semakin menurun dan itu membuat petugas medis di sana melakukan upaya untuk membuat kondisi Syahrul membaik.

"Petugas medis mengoptimalkan tindakan sebagai bagian pertolongan pertama, namun nyawa Syahrul tidak tertolong lagi," imbuh Herdianto.

Penanganan jenazah Syahrul kemudian dilakukan oleh salah satu staf Lion Air dan petugas Aviation Security (Avsec) serta didampingi keluarganya hingga selesai.

Jenazah Syahrul dan kedua orang anggota keluarganya kemudian diberangkatkan ke Padang pada jadwal penerbangan berikutnya.

"Pengurusan penumpang ini tidak mengganggu operasional dan kenyamanan penerbangan sebab Lion Air bekerjasama dengan pihak terkait dalam memberikan layanan yang terbaik," tutur Herdianto.

Lion Air pun mengimbau kepada para penumpangnya agar memberitahukan kondisi kesehatannya kepada petugas saat check-in.

"Apabila penumpang hamil, sedang sakit, memiliki riwayat sakit berat menular atau tidak menular, saat check-in harus menyampaikan keterangan rinci sesuai keadaan sebenarnya," pungkas Herdianto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/06/17133131/kronologi-meninggalnya-penumpang-lion-air-selepas-check-in-di-bandara

Terkini Lainnya

Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Megapolitan
Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke