Urban farming dilakukan agar lahan yang kosong tidak dijadikan sebagai lapak pedagang kaki lima dan permukiman kumuh.
Berbagai sayur dan buah, serta tanaman obat-obatan ditanam menggunakan metode hidroponik dan konvensional. Diakui, tanaman hidroponik yang ditanam di lokasi ini kualitasnya lebih baik dibanding penanaman menggunakan metode konvensional.
Manajemen hotel berbintang hingga supermarket menawari warga untuk menjadi pemasok sayuran. Namun, warga belum berani karena produksi masih belum mencapai skala besar.
Seluruh perawatan menggunakan bahan alami. Pupuk yang digunakan menggunakan pupuk kompos, begitu juga dengan pembasmian hama. Warga menggunakan air bawang putih.
Rencananya, warga juga akan memanfaatkan bunga matahari sebagai tumbuhan pembasmi hama.
Selain sayur dan buah, warga juga menggunakan metode vertiminaponik. Metode ini merupakan kombinasi antara budidaya sayuran berbasis pot atau talang plastik dengan sistem aquaponik, atau warga bisa memadukan tanaman dengan memelihara ikan di lokasi yang sama.
"Di sini digunakan pemanfaatan sistem hidroponik, konvensional, hingga vertiminaponik. Sekali panen ikan pernah sampai 15 kg," ujar Ketua RT 010 Adian kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/13/15153031/supermarket-dan-hotel-mulai-lirik-hasil-urban-farming-di-kelurahan