Ia menganggap kinerja Pemprov DKI lambat dalam mencairkan dana program pangan bersubsidi.
"Saya tuh mau ketemu beliau (Sandiaga) agak susah sejak beliau menjabat, selalu kalau mau ketemu pakai tim semuanya," kata Marina kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).
"Suatu hari saya sudah hopeless. Karena dana public service obligation (PSO) juga enggak turun, di dalam Badan Pengawas saya juga ada masalah," tambahnya.
Menurut Marina, di awal-awal, masalah itu bisa diakali.
Namun, ketika ia didesak membayar utang atas pembelian ayam untuk program pangan bersubsidi, Marina memutuskan menemui Sandiaga di Balai Kota.
"Kemarin saya enggak janji sama beliau. Saya tanya sama tukang parkir, 'Ada enggak Pak Sandi? Ada," kata Marina.
"Waktu itu saya turun, saya mau masuk tidak diperbolehkan ke kantor Pak Sandi. Waktu itu saya bilang, 'Aduh sombong sekali saya enggak dikasih masuk'. Saya berdiri di dekat tangga," tambahnya.
Beruntung, saat itu ada seorang pegawai yang mengenali Marina.
Kemudian, Marina meminta pegawai itu mempertemukannya dengan Sandiaga, walau hanya lima menit.
Setelah bolak-balik mengupayakan, pegawai itu pun mempersilakan Marina bertemu Sandiaga.
Saat itu juga, Marina langsung duduk di ruang Sandiaga dan mengajukan pengunduran diri.
Marina membantah Sandiaga yang menyebut dirinya menangis-nangis menemuinya.
Kata Marina, dia masih tertawa santai ketika keluar dari ruang kerja Sandiaga.
Ia hanya menagih PSO yang dibutuhkan untuk membeli daging sapi dan ayam serta reimburse atas pembelian sejak Desember.
Soal pengunduran dirinya, Marina mengatakan, ia masih bertahan dan menunggu Pemprov DKI mencairkan dana yang dibutuhkan.
Ia mengatakan, ini penting untuk kelanjutan program pangan bersubdi yang dibutuhkan warga Jakarta.
"Saya ingin rakyat Jakarta sesuai yang menerima KJP adalah orang yang membutuhkan bukan sembarangan. Catat itu! Ini duit negara bukan duit siapa-siapa yang harus dikasih sesuai kebutuhan siapa yang mendapatkan. Jadi saya pikir saya bisa berkarya di tempat lain," ujar Marina.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/15/15193491/cerita-dirut-pd-dharma-jaya-yang-kesulitan-menemui-sandiaga