Salin Artikel

100 Bangkai Truk Sampah Tunggu Masih Jadi Aset Pemprov DKI

"Kami sudah meminta BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) untuk penghapusan aset termasuk mobil yang ada di sini. Sebagian lagi ada di asrama-asrama kita (di Cengkareng dan Kalideres)," kata Edy kepada Kompas.com di kantornya pada Jumat (23/3/2018).

Dari pantauan Kompas.com pada Jumat, sekitar 30 kendaraan tua milik Dinas Lingkungan Hidup terparkir bertumpuk di halaman belakang kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat. Kendaraan tersebut yaitu truk sampah, mobil tangki air, dan sepeda motor petugas kebersihan.

Kondisi mobil beragam, ada yang penyok, tak lagi memiliki ban, bemper hilang, kursi rusak, kaca pecah, dan berkarat.

"Itu mobil-mobil lama. Ada yang dari 1997, udah enggak layak semua," ujarnya.

"Tahun ini kami harus melapor ke pemerintah pusat, bukan BPKD lagi tapi belum ada tindakan. Mungkin cuma ada satu dua aja. Mungkin saking banyaknya aset DKI jadi giliran," katanya.

Kendaraan-kendaraan tua tersebut merupakan aset negara. Hal itu membuatnya terus meminta agar segera dihapus dan diamankan menjadi barang lelang.

Pelelangan aset negara dikelola oleh DJKN (Direktorat Jendral Kekayaan Negara). Dalam kasus ini, harga lelang kendaraan beragam tergantung taksiran dari pihak DJKN.

"Karena itu aset jadi harus dilaporkan ke provinsi untuk dilelang. Yang naksir harganya mereka. Enggak mungkin 100 persen, tergantung kerusakannya," kata Edy.


https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/23/18271411/100-bangkai-truk-sampah-tunggu-masih-jadi-aset-pemprov-dki

Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke