Salin Artikel

Perempuan yang Melahirkan di Masjid Diduga Berencana Gugurkan Kandungan

Mindi Pribadi (56), marbot masjid Nurul Hidayah menceritakan perempuan tersebut bukan warga sekitar masjid. 

"Usianya masih muda mungkin sekitar 19-20 tahun, tadi diketahui ternyata masih mahasiswa. Tidak kelihatan juga sedang hamil karena ketika saya lihat dia sudah duduk di teras," ucap Mindi yang ditemui Senin (26/3/2018).

Mindi kemudian mendapat laporan perempuan yang ia temui tersebut sedang melahirkan. 

Namun, Mindi mendapati hal yang janggal saat tiba di lokasi. Bayi tersebut sudah berada di dalam plastik.

"Bayinya kecil. Laki-laki. Saya duga mungkin akan digugurkan karena kondisi ibunya," ucap Mindi.

Hal senada dikatakan salah satu bidan Puskesmas Aren Jaya yang enggan disebutkan namanya. Bidan tersebut datang karena mendapat informasi dari warga.

Saat tiba di lantai dua masjid, ia juga mendapati perempuan yang melahirkan tersebut sudah tidak bernyawa dengan mulut berbusa. Selain itu, bayinya sudah ada di dalam kantong plastik.


"Beratnya bayi sekitar 1,7 kilogram, laki-laki. Usia kandungan sekitar 6 bulan. Kami temukan sudah di kantong plastik tapi masih bergerak. Langsung kami selamatkan ke RSUD. Curiga hendak digugurkan karena mulut ibu berbusa, mungkin mengonsumsi obat," ucap bidan tersebut.

Saat ini jenazah perempuan tersebut dan bayi laki-laki yang dikabarkan selamat dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Pihak kepolisian Bekasi Timur yang dihubungi masih enggan memberikan komentar karena sedang mengumpulkan bukti-bukti dan saksi mata.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/26/20434551/perempuan-yang-melahirkan-di-masjid-diduga-berencana-gugurkan-kandungan

Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke