Pasalanya, setelah dilakukan pengujian beberapa kali baik dari Pertamina maupun Pengelola (UP) Kemtrologian Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI tidak terbukti adanya kecurangan pada mesin dispenser tersebut.
"Saya sangat dirugikan. Karena berita itu tidak sesuai dengan fakta yang ada," kata Lasto selaku Pengelola SPBU tersebut kepada media, Senin (26/3/2018).
"Sudah lapor ke metrologi, sudah dilakukan pengecekan dan pihak pertama juga sudah menguji bareng-bareng dan allhamdulilah tidak ada masalah. Sekarang dari polda dan metrologi pusat hasilnya tidak ada masalah," jelasnya.
Pengelola SPBU merasa dirugikan karena selama pengecekan, nozzel pengisian Pertalite digembok sehingga pelanggan tidak bisa mengisi.
"Kerugian belum bisa dihitung-hitung, kalau untuk penggembokan baru dilakukan hari ini. Kerugain belum bisa memutuskan," ucapnya.
Meski merasa dirugikan, namun Lasto menjelasakan pihaknya belum berencana untuk menuntut adanya peyebaran video tersebut.
Dia berharap dengan adanya pembuktian yang dilakukan bisa membuat aktivitas di SPBU tersebut kembali berjalan normal.
"Nanti kita pikir-pikir lebih lanjut, kita berembuk dulu dengan managemant apa langka kedepaannya. Untuk sementara yang penting setelah ada pengujian, ingin saya jualan seperti semula," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/26/22335951/viral-serena-diisi-pertalite-781-liter-pengelola-spbu-condet-merasa