Salin Artikel

Kisah Perempuan-perempuan Masinis di Tengah Kerasnya Kuda Besi

Namun, tantangan itu diambil oleh tiga perempuan, Indri Yulia Erlanita (23), Nidya Lara (22), dan Tiara Alincia Fitri (21).

Indri, Nidya, dan Tiara merupakan 3 dari 6 masinis perempuan yang direkrut PT MRT Jakarta untuk menjadi masinis mas rapid transit (MRT) yang akan beroperasi pada Maret 2019.

Indri, perempuan asal Lampung Timur ini merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi. Indri mengatakan awalnya tidak pernah terpikir akan menjadi seorang masinis mengingat di kampung halamannya saat itu sangat jarang melihat kereta api.

Namun, pikiran itu baru datang ketika Indri lulus SMA. Dia menilai transportasi jenis kereta api akan berkembang di kemudian hari. Dengan tekad serta dukungan dari orangtua, Indri mencoba masuk STTD dan diterima.

"Orangtua mengarahkan mau transportasi yang mana. Jadi dulu mikirnya kereta bakal maju jadi pilih transportasi darat," ujar Indri saat ditemui di Kantor PT MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).

Indri mengatakan meski lazimnya pekerjaan itu menjadi masinis kerap ditekuni laki-laki, dengan kemampuan yang dia miliki membuat Indri tak pernah minder. Indri hanya perlu bekerja sama kerasnya dengannya masinis laki-laki lainnya.

"Dengan sistem yang sama, sistem belajar yang sama, pasti perempuan dan laki-laki akan sama kemampuannya," ujar Indri.

Masinis perempuan lainnya, Nidya mengatakan bekerja di tengah profesi para laki-laki merupakan tantangan.

Nidya yang juga merupakan lulusan STTD Bekasi ini menilai yang menjadi tantangan bukan jender melainkan mengubah mindset.

Nidya mengatakan, masyarakat kerap mengasosiasikan pekerjaan masinis dengan laki-laki, padahal di negara maju lainnya, menjadi masinis perempuan merupakan hal yang lumrah.

"Masinis perempuan tetap dibekali profesionalisme dan tanggung jawab yang sama dengan masinis laki-laki. Kami berharap masyarakat bisa mengubah mindset dan tetap percaya kepada kami," ujar Nidya.

Masinis perempuan lainnya, Tiara mengatakan tidak pernah berpikir menjadi masinis MRT. Saat melamar di MRT, Tiara berminat dengan posisi staf stasiun. Namun, karena dianggap berpotensi Tiara ditawarkan posisi sebagai masinis.

Tiara mengaku grogi saat pertama kali dipilih menjadi masinis. Namun, dia mulai yakin ketika mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari orang terdekatnya.

Selain itu pengalaman serta pelajaran yang sama dengan masinis laki-laki membuat Tiara semakin yakin bahwa masinis perempuan juga bisa seprofesional masinis laki-laki.

"Menyenankan mendapatkan kepercayaan untuk mengantarkan penumpang selamat sampai tujuan. Apalagi dengan pembekalan yang sama dengan masinis laki-laki dan melihat negara-negara maju masinis perempuannya tetap profesional, maka saya optimistis bisa," ujar Tiara.

Sebelum resmi mengemudikan MRT, seluruh masinis akan diuji untuk mendapatkan serfikasi dari Kementerian Perhubungan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/21/21180871/kisah-perempuan-perempuan-masinis-di-tengah-kerasnya-kuda-besi

Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke