Salin Artikel

Saparno Mengubah Hobi "Ngerumpi" Warga Jadi Merawat Tanaman dan Ikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Saparno, Ketua RT 001 RW 001 Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, bersama pengurus RT lainnya, berusaha mengubah hobi warga yang seringkali membicarakan orang lain atau ngerumpi.

Caranya yakni dengan mengajak warga mengelola kolam ikan dan tanaman hidroponik, yang ada di gang permukiman mereka. Warga dan pengurus RT setempat memanfaatkan saluran air alias got untuk beternak ikan.

Saparno bercerita, sebelum ada kolam ikan dan tanaman hidroponik, banyak warga yang berkumpul pagi-pagi. Mereka mengobrol dan membahas keburukan orang lain.

Namun, setelah ada kolam ikan dan tanaman hidroponik tersebut, warga mengubah kebiasaan mereka dengan merawat tanaman dan ikan-ikan itu.

"Tadinya ibu-ibu, bapak-bapak, pagi-pagi ngerumpi, sekarang saya lihat pagi-pagi sudah rawat tanaman. Kan asyik juga, daripada ngerumpi, ngomongin orang enggak jelas," ujar Saparno, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (25/4/2018).

Menurut Saparno, set tempat menanam berbagai sayuran dengan metode hidroponik dan perlengkapan kolam ikan merupakan sumbangan dari perusahaan swasta.

"Ini hasil jerih payah saya sendiri sama staf saya, punya kenalan perusahaan, saya minta bantuan aja beliau-beliau itu," kata dia.

Setelah set tanaman hidroponik dan kolam ikan jadi, para pengurus RT mengeluarkan dana dari kantong mereka sendiri, untuk membeli bibit ikan dan tanaman.

Setelah itu, barulah mereka menyerahkan pengelolaannya kepada warga. Saat tanaman atau ikan yang mereka kelola panen, warga dipersilakan menikmati keuntungannya setelah dipotong 20 persen untuk kas RT.

Kas RT digunakan untuk operasional di lingkungan RT tersebut, salah satunya biaya listrik yang digunakan dalam pengelolaan tanaman hidroponik dan kolam ikan.

"Mereka (warga) enggak nanggung listrik. Yang nanggung listrik kami yang kelola, makanya pasang meteran sendiri buat biaya listrik. Pengurus RT enggak dapat untung, cuma kami mengkaryakan SDM di masyarakat," ucap Saparno.

Beberapa set tanaman hidroponik dan kolam ikan tersebut ada di gang B dan gang C pemukiman mereka.

Berbagai jenis sayuran ditanam dengan metode hidroponik tersebut, seperti kangkung, kembang kol, cabai, dan lainnya.

Sementara kolam ikan yang dibuat di sana ada dua macam, yakni kolam ikan yang dibangun langsung di saluran air dengan menaruh pipa sebagai aliran air hujan, dan kolam ikan yang dibangun di atas saluran air.

Ikan yang diternak di sana kebanyakan lele. Ada pula satu kolam khusus nila merah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/25/21380641/saparno-mengubah-hobi-ngerumpi-warga-jadi-merawat-tanaman-dan-ikan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke