Salin Artikel

Warga Pekojan Tak Menyangka Ada Rumah yang Produksi Berton-ton Ciu

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di sekitar rumah produksi minuman keras (miras) jenis ciu di RT 013 RW 005, Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat, tidak menyangka rumah yang digerebek polisi itu memproduksi miras.

Ketua RT 013 Heri Tirtayasa mengatakan, pemilik usaha minuman berinisial PRW telah menyewa rumah tersebut sejak 2014, dari pemilik asli rumah. PRW juga sudah melapor ke pihak RT sebagai penghuni baru.

Heri mengatakan, selama PRW tinggal di rumah tersebut, belum pernah ada masyarakat yang melihat akitivitas mencurigakan di sana. Namun, pada malam hari, masyarakat kerap melihat mobil boks keluar masuk rumah tersebut.

"Setiap malam mobil boks masuk. Nah, waktu masuk, pagar langsung ditutup. Tapi kami juga enggak tahu kan apa yang ada di dalamnya, karena buntut mobilnya selalu mengarah ke dalam," ujar Heri, di lokasi, Kamis (3/5/2018).

Selain itu, masyarakat juga tidak pernah mengeluh ada bau yang menyengat dari dalam rumah. Misalnya seperti bau alkohol atau bau fermentasi dari beras, sebagai bahan dasar pembuatan ciu.

"Enggak pernah kecium, padahal setiap hari di depan ini ramai terus ibu-ibu yang ngantar anaknya ke sekolah, jemput juga ramai. Tapi enggak ada yang komplain dengan baunya. Harusnya juga kan ada limbahnya, tapi ini sama sekali enggak ada, bersih sekali," ujar Heri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, untuk menghindari kecurigaan warga, PRW membuang uap produksi fermentasi menggunakan cerobong yang disalurkan melalui pipa.

Sedangkan limbah hasil fermentasi, diduga dibuang menggunakan mobil jauh dari rumah tersebut. PRW juga menggunakan kardus bermerek minuman air kemasan untuk mengurangi kecurigaan warga.

"Dia pakai kardus yang sudah terkenal dan saat mobil masuk, pagar langsung ditutup. Pokoknya dirancang bagaimana agar tidak ketahuan," ujar Argo.

Selain mengamankan 5 ton ciu, polisi juga mengamankan PRW dan empat karyawannya. Ciu yang dibuat pelaku, dijual di Jakarta dengan omzet mencapai Rp 118 juta per bulan.

Pantauan Kompas.com, lokasi rumah berlantai tiga yang digunakan sebagai rumah produksi ciu itu berada di pinggir jalan yang ramai dilintasi kendaraan roda dua dan empat.

Tepat di depan rumah tersebut, terdapat sebuah sekolah SDN Pekojan 01/06. Jarak antara rumah dan sekolah hanya berkisar 50 meter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/03/13521371/warga-pekojan-tak-menyangka-ada-rumah-yang-produksi-berton-ton-ciu

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke