Salin Artikel

Ayah Ungkap Kronologi Peristiwa Anaknya yang Tewas di Monas

Menurut Djunaidi, kejadian itu bermula pada pukul 06.30 WIB, Sabtu pagi, 28 April 2018. Saat itu Djunaidi yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengantarkan istrinya ke Stasiun Kota. Istri Djunaidi berencana berobat ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.

Setelah kembali ke rumah pukul 08.30 WIB, Djunaidi pamit bekerja kepada MJ. Adapun, Djunaidi bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan swasta di daerah Kelapa Gading.

Kepada MJ, Djunaidi berpesan agar tidak meninggalkan rumah sebelum ibunya pulang.

"Saya pulang ke rumah. Pukul 08.30 WIB mau berangkat kerja saya pesan ke anak saya agar enggak kemana-mana, terus saya berangkat," ujar Djunaidi, usai memenuhi panggilan polisi di Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018).

Pukul 15.00 WIB, istri Djunaidi pulang ke rumah. Namun, rumah dalam keadaan kosong dan MJ tidak berada di rumah.

Istri Djunaidi kemudian menghubungi Djunaidi untuk menanyakan keberadaan MJ. Djunaidi menduga MJ sedang main bersama temannya. Hingga pukul 16.00 WIB, Djunaidi kembali mendapat kabar dari istrinya bahwa MJ masih belum berada di rumah.

Dari informasi tetangga, sejak Sabtu siang itu MJ pergi ke Monas bersama temannya yang bernama Am. Namun, berdasarkan informasi ibunya Am, Am telah kembali ke rumah sedangkan MJ tidak ikut bersamanya.

"Mamanya Am tanya, dia (MJ) kan di rumah dipanggil 'sosis', terus tanya, 'Sosis sudah pulang apa belum?'. Istri saya jawab, belum. Padahal Am sudah pulang duluan. Lalu istri saya inisiatif untuk datang ke Monas," ujar Djunaidi.

Mendapat kabar itu, Djunaidi bergegas mendatangi Monas menggunakan sepeda motor yang diparkir di luar Stasiun Gambir. Di sana telah telah menunggu istri dan keponakannya.

Djunaidi kemudian berinisiatif untuk meminta bantuan polisi dan panitia untuk mencari anaknya. Djunaidi menyebar foto dan ciri-ciri MJ. Selain itu, Djunaidi, istri, dan keponakannya berpencar untuk mencari keberadaan MJ.

Setelah cukup lama mencari, sekitar pukul 20.00 WIB Djunaidi kembali ke lokasi tempat dia memarkirkan kendaraannya. Namun, motor Djunaidi tak lagi terlihat.

Djunaidi tidak mempedulikan motornya, dan tetap mencari anaknya dengan harapan bisa ditemukan.

Sesampainya di sana, petugas rumah sakit langsung mengantarkan Djunaidi ke ruang pasien. Adapun petugas mempertemukan Djunaidi dengan pasien dengan ciri-ciri yang sempat disebutkan Djunaidi kepada polisi dan panitia.

"'Bapak, anak Bapak ciri-cirinya besar, gemuk, rambut keriting?'. 'Iya, benar'. Saya dibawa ke ruang pasien lalu ditunjukan, 'Ini Pak'. Saya bilang, bukan (MJ). Di situ saya pikir, 'ini kenapa-kenapa'," ujar Djunaidi.

Petugas kemudian membawa Djunaidi ke ruang jenazah. Di ruangan itu Djunaidi diperlihatkan jasad seorang anak laki-laki yang ternyata merupakan MJ.

Djunaidi menanyakan penyebab kematian MJ. Di hidung MJ terlihat bercak darah.

Adapun dokter yang menangani MJ mengatakan, sekitar pukul 15.30 WIB dua petugas Satpol PP membawa MJ ke rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri. Setelah diberikan penanganan, pukul 19.40 WIB, MJ dinyatakan meninggal.

'"Menurut dokter anak saya masuk pukul 15.30 WIB, dibawa dua petugas Satpol PP, tidak sadarkan diri. Menurut petugas Satpol PP (MJ) ditemukan di luar (Monas)," ujar Djunaidi.

"Saya tanya apa anak saya dianianya. Dokter jawab, tidak. Tapi saya penasaran kenapa mengeluarkan darah terus. Kata dokter suhu badannya di atas normal melebih 42 derajat Celcius," ucap Djunaidi.

"Dia bantu, enggak turun-turun suhunya, sudah enggak sadar diri, kejang-kejang. Sekitar 19.40 WIB dia bilang anak saya sudah tidak ada. Dan itu pembuluh pecah dan karena dehidrasi tinggi. Saya bilang enggak usah diotopsi," ujar Djunaidi.

Selain MJ, bocah MR (11) juga diduga meninggal akibat terimpit massa saat pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia.

Adapun keluarga MR melaporkan ketua panitia Dave Santosa ke Bareskrim Polri atas dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/05/15263661/ayah-ungkap-kronologi-peristiwa-anaknya-yang-tewas-di-monas

Terkini Lainnya

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke