Salah satunya adalah Rahman, ajudan yang hari ini ikut berlari 10 kilometer. Bedanya, Rahman berlari sambil membawa banyak perlengkapan.
Rahman menggendong tas ransel di punggungnya. Isinya adalah berbagai macam perlengkapan untuk Sandiaga seperti air putih, botol infused water, dan juga kaus kering bersih.
"Enggak berat kok, cuma bawa minum sama baju saja," ujar Rahman santai ketika ditanya pengalamannya lari sambil membawa banyak barang.
Barang-barang itu biasanya dibutuhkan ketika Sandiaga tiba di garis finish. Sandiaga sendiri memiliki kebiasaan minum infused water melalui botol yang dia bawa sendiri. Botol itu selalu dibawa kemanapun Sandiaga pergi.
Selain perlengkapan itu, satu lagi yang tak pernah tertinggal adalah speaker kecil. Rahman selalu mencantelkannya di tas ransel.
Selama berlari, Rahman akan memutarkan berbagai macam lagu. Melalui speaker itu, aktivitas lari Sandiaga menjadi lebih menyenangkan karena sambil mendengarkan musik.
"Lagunya harus lagu-lagu yang semangat. Kalau lagu Indonesia biasanya lagu Dewa. Jadi sepanjang lari dengar lagu," ujar Rahman.
Rahman bercerita berolahraga seperti sekarang bukan hal baru baginya. Sebelum bertemu Sandi, dia juga suka berlari. Kini intensitas olahraga larinya semakin meningkat setelah menjadi ajudan Sandiaga.
Meski demikian, Rahman mengaku belum bisa menandingi kekuatan Sandiaga dalam berolahraga.
"Masih jauh kuatan Bapak daripada saya," ujar Rahman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/06/16545921/ikut-tidung-aquathlon-ajudan-ini-lari-10-km-sambil-bawa-perlengkapan