"Bangkok saja sudah berubah. Dia pengen brand-nya dulu tempat esek-esek. Dia berubah, dia mau menjadi tempat juga didatangi khusus untuk wisata halal. Kalau Bangkok bisa yang konotasinya sudah seperti itu, masa Jakarta tidak bisa?" kata Sandiaga saat membuka diskusi panel mengenai ekonomi syariah di Gedung Dinas Teknis, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).
Sandiaga juga menyatakan, Jakarta kalah dari Taipei soal kuliner halal.
"Tidak kebayang saya juga. Taipei ini lagi datang dan banyak banget orang dari Jakarta diundang ke Taipei. Karena mereka ingin beberapa lokasinya didestinasikan menjadi daerah yang halal-friendly," ujar Sandiaga.
Menurut dia, Bangkok, Taipei, Seoul, Tokyo, sudah mulai mengembangkan diri sebagai destinasi halal.
Sandiaga ingin Jakarta sebagai ibu kota negara berpenduduk muslim terbesar, mampu mengembangkan wisata halal dan ekonomi syariah.
"Kalau London sudah menjadi pusat keuangan dunia dan sekarang sudah menjadi pusat keuangan syariah, ini ironi sekali. London menjadi pusat keuangan syariah dan menampung potensi keuangan syariah. Nah Jakarta juga harus bisa menjadi top islamic finance city, itu harapan kami. Siap nggak kita?" ujar Sandiaga.
Sandiaga menargetkan dengan wisata halal, ada 3,8 juta wisatawan di seluruh Indonesia yang bisa menikmatinya, 2 juta di antaranya ke Jakarta.
Target lainnya adalah 40.000 kamar hotel syariah dengan 200 lebih destinasi wisata serta 5.000 masjid yang bersanding dengan 170 mal di Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/08/14372591/sandiaga-kalau-bangkok-punya-wisata-halal-kenapa-jakarta-tak-bisa