Berdasarkan keterangan pelaku, LR dan ST sama-sama temperamental.
"Apalagi korban ini suka marah. Pokoknya hal kecil selalu dibesar-besarkan apalagi keterbatasan ekonomi," kata Iver saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/5/2018).
Iver mengatakan, ada kesenjangan ekonomi antara ST dan LR.
ST bekerja serabutan di pabrik konfeksi tas milik pamannya.
Selain itu, ia juga bekerja sopir taksi online.
Sementara LR berasal dari keluarga berkecukupan, meski belum memiliki pekerjaan.
Akibatnya, perseteruan menyeret ke persiapan pernikahan mereka yang direncanakan digelar pada Agustus mendatang.
Puncaknya, LR berseteru dengan ST lantaran dirinya yang harus bertanggung jawab membayar seluruh biaya pernikahan Rp 250 juta.
"Keputusan pembayaran pernikahan selalu diungkit. Memang masalah mendasar, tetapi tersangka ini sulit menerima karena (biaya pernikahan) sering diungkitnya," ujarnya.
Emosi ST terpancing saat pembahasan uang pernikahan dan tega membunuh kekasihnya di Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (3/5/2018) pukul 13.00.
"Kondisi psikologi orang, kan, beda-beda. Tersangka ini sudah memuncak emosinya sepertinya karena sering diungkit soal itu," kata Iver.
Setelah membunuh kekasihnya, ST membawa jenazah LR ke kawasan pantai Desa Karang Serang, Tangerang pada Jumat (4/5/2018) untuk dibakar.
Sat ini, ST ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat dengan dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Terencana dan ancaman 15 tahun penjara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/08/18523651/10-bulan-berpacaran-st-dan-calon-istrinya-yang-dibakar-sering-bertengkar