Ia mengatakan, sejumlah polisi yang terluka itu telah membuat laporan polisi. Meski demikian Argo belum dapat memberikan keterangan pasti kapan laporan tersebut dibuat.
"Dari polisi juga lapor, yaitu anggota dari Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya membuat laporan juga," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018).
Ia melanjutkan, pihaknya telah melakukan visum terhadap sejumlah polisi yang terluka. Sejumlah foto pun disertakan sebagai barang bukti.
"Dari Shabara ada 3 atau 4 (personel) itu tapi saya belum memastikan (jumlahnya) tapi sudah ada foto-fotonya yang luka seperti apa dan sudah kami mintakan visum," ujar Argo.
Menurut dia, selain melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut, pihaknya juga melakukan penyelidikan secara internal.
"Bahwa dari internal sendiri dari Propam yang akan memeriksa. Nanti tahap per tahapnya di sana. Dan saya tegaskan tidak ada petugas membawa senjata di sana. Tetapi nanti akan diperiksa oleh Propam," papar Argo.
Untuk penyelidikan internal Polri pihaknya telah meminta keterangan sejumlah pihak.
"Kalau Propam beda sendiri. Itu untuk internalnya yang ada di lapangan, yang ngawasi siapa kita periksa semuanya. Semua sudah (diperiksa)," kata dia.
Unjuk rasa para mahasiswa HMI MPO, Senin lalu, itu berakhir ricuh. Argo menjelaskan, saat itu mahasiswa melakukan aksi bakar ban.
Ketika polisi berusaha mematikan api, mahasiswa melakukan penghadangan. Salah satu mahasiswa menggunakan bambu dan hal itu menyebabkan petugas terprovokasi.
Kemudian terjadi aksi saling dorong yang berujung pada kericuhan.
Akibatnya, tujuh mahasiswa terluka dan dilarikan ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Namun setelah dilakukan perawatan, pada hari ini juga para mahasiswa diperbolehkan pulang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/23/14533681/terluka-saat-amankan-demo-hmi-mpo-sejumlah-polisi-melapor