Salin Artikel

Keluh Kesah Pengojek Sepeda Ontel Tatkala Menjamurnya Ojek "Online"...

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengojek sepeda ontel di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, mengaku penghasilan mereka menurun drastis sejak menjamurnya ojek online.

Rahmat (45), seorang pengojek sepeda ontel menyampaikan, penghasilannya bisa mencapai Rp 100.000 setiap harinya sebelum banyak ojek online beroperasi. Namun, uang sejumlah itu kini sangat sulit didapatnya.

"Dulu sebelum ada ojek online, bisa dapat (penghasilan) Rp 100.000 lebih, sekarang paling Rp 30.000, gocap (Rp 50.000) udah paling gede," ujar Rahmat, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (28/5/2018).

Pengojek sepeda ontel lainnya, Agus (55), merasakan hal yang sama. Dulu, ia bisa mengantongi uang Rp 40.000 hingga pukul 09.00 WIB.

Namun, kini Agus hanya bisa mengantongi paling banyak Rp 50.000 dalam satu hari. Untuk menambah penghasilan, Agus pun sering bekerja sebagai kuli bangunan.

"Kalau ada kerja lain, ya saya lari ke proyek. Itu selesai, daripada nganggur, ya, balik lagi ke sini (ngojek)," kata Agus.

Sementara itu, Nuridin (56) mengaku banyak kehilangan pelanggan yang biasa menggunakan jasanya sejak kehadiran ojek online.

Para pelanggannya itu kini beralih menggunakan ojek online karena lebih cepat dan murah.

"Penghasilan menurun banyak sejak ojek online mulai muncul. Langganan saya dari Stasiun Beos (Jakarta Kota) mulai hilang," ucap Nuridin.

Meski penghasilan menurun banyak, mereka tetap bersyukur. Banyak karyawan atau perusahaan di sekitar sana yang memberi bantuan untuk mereka.

Salah satunya seragam batik biru yang mereka pakai. Seragam itu merupakan hadiah tunjangan hari raya (THR).

Tetap bertahan

Nuridin sebenarnya ingin mencari pekerjaan lain. Namun, ia tak punya pilihan, mengingat usia yang mulai menua dan tak banyak kemampuan yang dimiliki.

Meskipun penghasilan menurun, ia tetap bertahan. "Saking enggak ada kerjaan yang lain lagi, ya bertahan," tutur dia.

Acim (45) juga tetap bertahan sebagai pengojek sepeda ontel. Selain karena sulit mendapat pekerjaan baru, ia juga ingin tetap menjaga eksistensi ojek sepeda ontel sebagai bagian dari budaya kawasan Kota Tua.

"Ini bertahan untuk melestarikan budaya Kota Tua, masih senang, biar pun sekarang udah tersaingi sama ojek online," kata Acim.

Pengojek sepeda ontel lainnya, Tasdik (47), ingin berhenti ngojek dan beralih membuka usaha. Namun, ia belum punya cukup modal.

Ia bertekad untuk mengumpulkan modal terlebih dahulu untuk berwirausaha. "Ya, inginnya sih ganti (pekerjaan), nyari modal dulu. Sekarang bertahan dulu," ujar Tasdik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/28/14033421/keluh-kesah-pengojek-sepeda-ontel-tatkala-menjamurnya-ojek-online

Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke