Salin Artikel

Sandiaga: Ada Usulan untuk Menambah Insentif Pendamping OK OCE

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada usulan pendamping OK OCE mendapat tambahan insentif. Sebab, kata Sandiaga, mereka memiliki peran penting dalam keberhasilan program OK OCE.

"Kalau kita lihat nanti pendamping ini peran yang krusial. Ada usulan untuk menambah insentif kepada pendamping," ujar Sandiaga, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (8/6/2018).

Sandiaga mengatakan, pendamping OK OCE memiliki bekal pengetahuan wirausaha yang luas. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki usaha masing-masing.

Dia berharap, kenaikan insentif itu bisa membuat pendamping bersemangat. "Kita harapkan seandainya dapat insentif ini akan menambah daya juang, semangat dari pendamping yang akan mencetak wirausaha-wirausaha baru," ujar Sandiaga.

Namun, Sandiaga menyebut usulan ini belum final. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menghitung rencana anggarannya untuk tahun 2019.

Dia menegaskan, besar kecil anggaran untuk insentif ini sebenarnya relatif. Hal yang paling penting anggarannya digunakan secara tepat dan bermanfaat.

"Buat kami yang penting tepat guna, tepat manfaat. Karena bisa saja angkanya besar, triliunan, tapi tidak tepat guna, tepat manfaat, sangat disayangkan," ujar Sandiaga.

Adapun, penambahan insentif dan pendamping OK OCE ini karena animo masyarakat yang ingin bergabung dengan program itu sangat tinggi. Sandiaga mengatakan, saat ini sudah ada 37.500 orang yang menjadi anggota OK OCE.

Dia memprediksi, dua pekan lagi target anggota OK OCE sebanyak 45.000 akan terwujud. "Berarti belum 12 bulan, tapi 8 bulan sudah berhasil capai target 1 tahun," kata Sandiaga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/08/21185271/sandiaga-ada-usulan-untuk-menambah-insentif-pendamping-ok-oce

Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke