Salin Artikel

Saling Lapor Ronny dan Sopir Adik Anggota DPR Herman Hery...

Dia melaporkan kejadian itu pada 11 Juni 2018, sekitar pukul 01.15 dini hari, dengan terlapor lidik atau dalam penyelidikan.

Saat menyerahkan barang bukti ke Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (21/6/2018), Ronny dan kuasa hukumnya yakin terduga pengeroyokan itu adalah anggota DPR RI Herman Hery.

Kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, menyampaikan, keyakinan kliennya itu berawal dari foto mobil dan nomor polisi mobil Rolls Royce hitam yang disebutnya milik Herman Hery.

Setelah mengetahui jenis mobil dan nomor polisi B 88 NTT, pihaknya mencari pemilik mobil tersebut menggunakan sejumlah aplikasi milik Polri.

Selain itu, Ronny yang ikut dalam komunitas otomotif meminta bantuan rekan-rekannya.

Setelah mengetahui pemiliknya merupakan Herman Hery, Febby mencari foto Hery yang kemudian dikonfirmasi kepada Ronny dan istrinya yang juga berada di lokasi saat pengeroyokan berlangsung.

Setelah dicocokkan, Ronny dan istrinya yakin bahwa Herman Hery merupakan terduga pelaku pengeroyokan.

Kronologi kejadian versi Ronny

Febby mengatakan, pengeroyokan bermula saat Ronny, istri, dan dua anaknya yang berumur 3 dan 10 tahun ditilang polisi karena masuk jalur bus transjakarta di Jalan Arteri Pondok Indah.

Mobil Rolls Royce bernopol B 88 NTT yang dinaiki Hery berada tepat di belakang mobil Ronny yang juga masuk ke jalur bus transjakarta. 

Saat ditilang, Ronny sempat menanyakan kepada polisi yang menilangnya mengapa mobil Rolls Royce yang berada di belakangnya tidak ikut ditilang.

Tanpa sebab, Hery tiba-tiba keluar dari mobil dan langsung menemui Ronny. 

Hery sempat mengucapkan kata-kata tantangan kepada Ronny.

"Enggak lama, pelaku keluar, lalu menghardik korban, terus dia bilang 'Mau apa kamu', langsung ditoyor pakai tangan mukanya. Korban refleks membalas dan satu orang ajudannya (Herman Hery) ikut membalas," kata Febby, Kamis (21/6/2018).


Istri Ronny, Iris Ayungningtias, juga menderita luka lebam di sekujur tubuh karena mencoba melindungi suaminya.

Tak berselang lama, Febby menyebut Hery tancap gas bersama ajudan yang juga diduga ikut memukul Ronny.

Lapor balik


Adik Herman Hery, Yudi Adranacus, membantah kakaknya berada di dalam mobil Rolls Royce bernopol B-88-NTT saat terjadinya dugaan pengeroyokan yang dilaporkan Ronny.

Menurut Yudi, dia yang berada di dalam mobil tersebut.

Yudi menyampaikan, Rolls Royce itu juga bukan milik Herman Hery, tetapi milik perusahaan keluarga mereka.

Sehari-hari, Yudi-zlah yang menggunakan mobil tersebut.

Satu hari seusai kejadian, yakni 11 Juni 2018, sekitar pukul 22.30 WIB, sopir Yudi yang bernama Pardan juga melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Pardan melaporkan dugaan penganiayaan dalam kejadian tersebut dengan terlapor lidik atau dalam penyelidikan.

Seusai diperiksa pada Senin (25/6/2018) malam, Pardan menyebut terduga pelaku penganiayaan itu adalah Ronny.

Pardan membantah dugaan pengeroyokan yang dilaporkan Ronny.

Menurut Pardan, kejadian yang sebenarnya bukan pengeroyokan, melainkan perkelahian antara dirinya dan Ronny.

"Itu bukan pengeroyokan. Aslinya duel, saya sama Ronny," ujar Pardan.

Kronologi kejadian versi adik Herman Hery

Yudi menyampaikan , pada saat kejadian 10 Juni 2018 malam, Rolls Royce yang dikendarai Pardan melaju di jalur khusus transjakarta di Jalan Arteri Pondok Indah, mengikuti mobil Ronny.

Orang yang berada di dalam mobil Ronny, kata Yudi, meminta kendaraan yang ditumpanginya mundur untuk menghindari polisi yang menjaga jalur transjakarta.

Namun, mereka tidak bisa mundur karena ada transjakarta di belakangnya.

Mereka berhenti hingga akhirnya Ronny ditilang.

Menurut Yudi, Ronny terlihat cekcok dengan polisi.

Yudi mendengar Ronny mempertanyakan apakah mobil yang ditumpanginya juga ditilang atau tidak kepada polisi sambil Ronny menggebrak Rolls Royce tersebut.

Karena mobil milik perusahaan keluarganya itu digebrak, Yudi pun keluar dari mobil.

"Saya keluar dong dari mobil, saya samperin dia, saya ingin menanyakan, kenapa you begitu. Langsung saya ditonjok sama dia, saya mental," ucapnya.

Pardan yang melihat kejadian itu langsung keluar untuk menolong bosnya.

Namun, Yudi menyebut sopirnya justru ditonjok oleh Ronny.

Pardan pun mengakuinya. Dia keluar dari mobil dan mendorong Ronny karena bosnya dipukul terlebih dahulu.

"Pak Ronny itu dorong bos saya, mukul bos saya, akhirnya bos saya jatuh. Lalu, saya lari keluar dari mobil. Abis itu, udah saya dorong (Ronny)," ujar Pardan.

Setelah itu, Pardan dan Ronny berkelahi. Pardan merasa Ronny melakukan penganiayaan hingga melapor ke polisi pada 11 Juni malam.

Dia membawa bukti hasil visum punggung dan pipinya yang terluka.

Polisi lakukan penyelidikan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, pihaknya akan memeriksa satu per satu perkara yang dilaporkan.

Nantinya, polisi akan menyelidiki kaitan perkara yang satu dengan perkara yang lainnya, termasuk perkara yang dilaporkan Ronny dan Pardan.

"Kasus penganiayaan banyak di kami. Saat ini kami pangil tentunya para pelapor, saksi-saksi. Kami tanyakan nanti, kasus ini ada kaitan dengan kasus yang sedang kami periksa atau enggak," kata Stefanus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/08203671/saling-lapor-ronny-dan-sopir-adik-anggota-dpr-herman-hery

Terkini Lainnya

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim pada Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim pada Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke