Kapolres Metro Jakarta Barat Hengki Haryadi mengatakan, kedua pelaku berangkat dari rumah F pada pukul 07.30 dan berputar-putar di sekitar kawasan Glodok dan Kota Tua guna mencari target.
Saat itulah mereka bertemu dengan Syarief yang tengah bersepeda. Mereka melihat Syarief mengantongi sebuah handphone iPhone di saku belakang jersey.
"Tersangka F berbicara kepada A bahwa korban yang bersepeda itu akan menjadi mangsanya," kata Hengki di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).
F yang membonceng A pun membuntuti Syarief hingga Jalan Pintu Besar Selatan. Sekira pukul 08.00, mereka memepet Syarief dan A yang duduk di bagian belakang motor menjambret handphone milik Syarief.
"Saya jambretnya bang, itu handphone nongol saya yang ambil bang," kata A saat ditanya polisi di depan wartawan.
Syarief yang bersepeda sendirian pun melawan, ia berusaha menarik jaket yang dikenakan A hingga terjatuh. Akibatnya, tulang bahunya mengalami cedera serius.
"Korban menarik jaket saya terus ban depannya kena standar motor bang, jatoh bang. Kasian bang cuma mau gimana yang bawa motor bukan saya," kata A.
Keduanya pun berhasil meninggalkan lokasi kejadian dengan membawa handphone milik Syarief yang kemudian mereka jual.
A ditangkap polisi di rumahnya pada Jumat (29/6/2018) sedangkan F tewas ditembak polisi karena melawan petugas saat hendak dibekuk.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/29/17035041/penjambret-dirjen-bina-konstruksi-keliling-cari-target-di-kota-tua-sejak