Salin Artikel

Menggunakan Waze atau Google Maps untuk Siasati Ganjil-Genap

Sebab, para pengendara tentu tak mau mobilitasnya menjadi terbatas karena pelat nomor kendaraannya tak sesuai dengan jadwal.

Guna menyiasati hal itu, tak sedikit pengendara yang menggunakan aplikasi penunjuk jalan seperti Waze atau Google Map untuk menunjukkan jalur alternatif.

Bahkan, aplikasi Waze sudah menyediakan fitur yang membuat penggunanya dapat menghindari jalur terdampak ganjil-genap.

Dhana, warga Duren Sawit, mengaku belum mengetahui adanya fitur itu. Namun, ia mengaku biasa menggunakan aplikasi penunjuk jalan setiap kali berkendara.

"Setiap jalan selalu pakai, kan buat hindari macet, hindari ganjil-genap juga. Biasanya berguna sih buat dapat jalan tikus kan menghindari macet," kata Dhana kepada Kompas.com.

Meskipun demikian, Dhana pernah juga "tertipu" aplikasi penunjuk jalan. Tak jarang ia terjebak di jalan-jalan sempit yang sulit dilalui mobil.

"Ya kadang-kadang kegocek juga sih sampai masuk ke gang-gang sempit begitu. Intinya sih diperhatiin saja gambarnya itu jalan besar apa enggak," kata dia.

Berbeda dengan Dhana, Geri tak selalu menggunakan aplikasi penunjuk jalan untuk menghindari kemacetan dan jalur ganjil-genap.

Ia baru menggunakan aplikasi tersebut ketika memasuki wilayah yang tidak dikenalnya.

"Kalau di jalan yang biasa dilewati sih sudah hafal jadi enggak perlu buka-buka lagi, tetapi kalau kita enggak tahu daerahnya, jalannya ke mana, baru pakai aplikasi," ucap dia.

Ia menyampaikan, aplikasi penunjuk arah cukup efektif baginya dalam mencari rute alternatif. Tak jarang waktu yang ditempuhnya lebih singkat ketimbang mengikuti rute utama.

"Dengan pakai aplikasi jadi enggak mudah nyasar. Kadang-kadang malah lebih cepat juga karena kalau pakai aplikasi dikasih tahu jalan yang lebih lancar jadi lebih cepat," kata dia.

Hari ini merupakan hari pertama uji coba penerapan sistem ganjil-genap di sejumlah ruas jalan arteri guna mempersiapkan kelancaran lalu lintas dalam Asian Games 2018, Agustus mendatang.

Adapun ruas jalan yang terdampak sistem ganjil-genap adalah;

1. Ruas Jalan S Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-DI Panjahitan-Jalan Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.

2. Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas jalan simpang Kartini sampai dengan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

3. Sepanjang ruas Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.

4. Ruas Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/02/21232221/menggunakan-waze-atau-google-maps-untuk-siasati-ganjil-genap

Terkini Lainnya

Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke