"Kami terima kabar pukul 13.45 WIB, dan saat ini buaya sudah berhasil dievakuasi pada pukul 17.00 WIB," ucap Kasi Pengawasan Sudin PKP Gatot Sulaiman, ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/7/2018).
Gatot menjelaskan, buaya tersebut bukan buaya liar yang lepas dari penangkaran. Buaya tersebut merupakan hewan peliharaan warga bernama H. Mamat.
Dari keterangan yang diterima, buaya itu mulai dipelihara sejak tahun 1990-an. Saat pemiliknya meninggal dunia, anaknya meneruskan memelihara buaya tersebut. Sampai akhirnya buaya tumbuh besar dengan bobot mencapai 250 kg.
"Setelah tambah besar begini, anaknya enggak mau lagi pelihara (buaya). Dia tidak berani lagi pelihara dan meminta kami untuk mengevakuasinya," kata Gatot.
Meski evakuasi berjalan mulus tanpa kendala, namun prosesnya cukup menyita waktu. Selain harus ekstra waspada, petugas lebih dulu harus menyedot air empang untuk mengurangi debit airnya.
Setelah volume air berkurang dan buaya mulai nampak, baru petugas mulai menangkapnya dengan menggunakan jaring. Penangkapan itu juga dibantu warga sekitar.
"Air kita sedot mulai pukul 14.25 WIB agar berkurang. Setelah itu baru kita jerat pakai jaring. Metodenya koboi aja, kita lempar jaring lalu langsung ditangkap, karena kalau kita dekat, taruhannya kan nyawa," papar Gatot.
Saat ini, buaya tersebut dipindahkan ke taman reptil yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat dikonfirmasi, Manager Museum Komodo dan Taman Reptil TMII M Pieter Kombo, membenarkan hal tersebut.
"Betul mas, sudah datang (buayanya) tapi kami masih siapkan kandang. Untuk jenisnya besok saya infokan," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (9/7/2018)
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/09/18482061/buaya-peliharaan-sepanjang-4-meter-dievakuasi-di-cipayung