Salin Artikel

"Waterway" Marunda-Muara Baru, Dulu Diresmikan Jokowi Kini Tak Beroperasi Lagi

Waterway dikembangkan Pemprov DKI Jakarta saat itu demi memberikan alternatif bagi warga Muara Baru yang mengalami kesulitan menuju Rumah Susun Marunda.

Tahun 2013 ada ribuan warga Muara Baru yang sebelumnya tinggal di bantaran Waduk Pluit dipindahkan ke Rusun Marunda yang berjarak sekitar 20 kilometer ke arah timur.

"Karena menurut saya, itu sesuatu yang harus dikembangkan. Untuk memberikan sebuah alternatif kepada masyarakat, bisa lewat air, jalan. Pokoknya mengembangkan transportasi massal," kata Jokowi saat itu.

Ketika pertama kali diresmikan, Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua kapal. Saat itu, Pemprov DKI juga menggratiskan biaya perjalanan.

Jokowi, yang kini menjadi Presiden Republik Indonesia, mempunyai mimpi besar terkait moda waterway itu. Ia berharap, moda transportasi itu bisa menjamah wilayah-wilayah lain selain Marunda dan Muara Baru.

"Ini sementara belum karena ini perintisan. Gratis dulu, nanti kalau sudah jadi bisnis, jalan. Mungkin nanti perjalanannya dari Duren Sawit, Marunda, Ancol-Muara Baru, Muara Baru-Angke, agar beban di jalan juga lebih berkuranglah," kata Jokowi.

Tinggal Kenangan

"Sudah tidak beroperasi lagi, sudah tidak. Saya enggak tahu mulai kapan berhenti beroperasi. Saya datang Januari 2017 itu sudah tidak beroperasi," kata Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Marunda Yassin Pasaribu kepada Kompas.com Kamis (19/7/2018) kemarin.

Yassin mengaku tidak tahu-menahu alasan berhenti beroperasinya waterway tersebut. Ia mengatakan, ketika menduduki jabatan kepala UPRS Marunda, fasilitas tersebut sudah tidak beroperasi.

Dari pantauan Kompas.com, area di seberang Kluster B Rusun Marunda yang disebut menjadi lokasi berdirinya dermaga terapung tempat kapal waterway bersandar kini dipagari tembok beton. Pagar besi yang menjadi satu-satunya akses terkunci.

Sebuah papan pengumuman terpampang di dekat pintu gerbang.

"Dilarang Masuk Tanpa Izin. Tanah Milik PT KBN (Persero). Berdasarkan Sertifikat HPL No 1/Marunda," begitu bunyi papan itu.

Seorang pekerja yang keluar dari area proyek menyebut dermaga apung tempat kapal bersandar sudah tidak ada. Ia menambahkan, tidak sembarang orang boleh mengakses area itu.

"Dermaga apungnya sudah enggak ada, ini lagi pembangunan dermaga juga sih, tetapi yang gede buat kapal-kapal besar," kata dia.

Suasana khas proyek terlihat di kejauhan. Pilar-pilar beton sudah mulai berdiri sementara sejumlah alat berat tampak terparkir. Bangunan berupa bedeng semi permanen juga terlihat di sana.

Bukan Masalah

PT Transjakarta telah menyediakan dua rute bus yang menghubungkan Rusun Marunda dengan "dunia luar". Dua rute itu adalah Rusun Marunda-Tanjung Priok dan Rusun Marunda Waduk Pluit.

Sejumlah warga menyebutkan bahwa moda transportasi waterway tidak mempunyai cukup penumpang.

"Kalau saya lihat-lihat juga penumpangnya enggak banyak, paling yang mau ke Muara Baru saja, itu pun dulu pas masih jalan. Kalau sekarang sudah ada busway, angkot juga ada. Jadi, ya enggak perlu juga sih waterway-nya," kata Nia, warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/20/07224871/waterway-marunda-muara-baru-dulu-diresmikan-jokowi-kini-tak-beroperasi

Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke