Sebab sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) pada tahun anggaran 2017 mencapai Rp 13 triliun.
"Ini bagaimana SKPD? Masa gue mau pakai gaya Ahok lagi?" ujar Prasetio dalam rapat pembahasan tindak lanjut Laporan Keuangan Pertanggungjawaban di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Meski demikian, Prasetio tidak menjelaskan lebih lanjut terkait "gaya Ahok" yang dimaksud.
Dalam beberapa rapat, Prasetio kerap mempertanyakan alasan silpa yang tinggi. Dia tidak kunjung menandatangani Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) 2017 karena merasa belum mendapat penjelasan mengenai tingginya silpa itu.
Prasetio menegaskan bahwa dia bukan ingin menghambat Pemprov DKI Jakarta. Dia hanya ingin pihak eksekutif bisa bekerja lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dia meminta eksekutif tidak takut menggunakan anggaran yang sudah disahkan November tahun lalu.
"Enggak usah takut, kalau hati teman-teman bersih, ini pasti beres," kata Prasetio.
Pembahasan mengenai silpa ini pun merembet ke masalah lain.
Prasetio menyinggung sejumlah permasalahan di Ibu Kota yang dia soroti. Dia sudah lama mengeluh soal terminal bayangan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Namun, sampai sekarang belum ada perubahan atas laporannya tersebut. Selain itu, pedagang kaki lima juga sering berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, khususnya pada malam hari.
Prasetio mengaku telah berkali-kali mengemukakan permasalahan itu, tetapi tidak ada hasilnya.
Padahal perhelatan internasional Asian Games sudah di depan mata. Prasetio meminta keseriusan Pemprov DKI Jakarta untuk membuat Jakarta tertib.
"Tolong itu semua dikonsolidasikan. Tanggal 18 Agustus sudah ada pesta besar di Jakarta ini," ujar Prasetio.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/23/17352401/ketua-dprd-ini-bagaimana-skpd-masa-gue-mau-pakai-gaya-ahok-lagi