Salin Artikel

BPTJ: Masyarakat Sudah "Terninabobokkan" dengan Kemacetan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono berpendapat, masyarakat harus bisa meninggalkan angkutan pribadi dan beralih ke transportasi umum untuk menekan kemacetan lalu lintas yang makin parah di Jakarta.

Sayangnya dia menilai, masyarakat khususnya pemilik kendaraan pribadi, enggan meninggalkan kendaraan mereka untuk kemudian beralih ke transportasi umum.

"Selama ini masyarakat sudah seperti terninabobokkan menggunakan kendaraan pribadi. Bayangin, mereka rela bayar tol kena macet tiap hari tapi tidak komplain, apa itu namanya tidak terninabobokkan. Ini berarti ada pergeseran nilai sosial," kata Bambang, kepada Kompas.com di Epicentrum, Selasa (24/7/2018).

Hal ini bukan tanpa sebab. Bambang mengatakan, selama ini, pemerintah sudah terlambat menyediakan moda transportasi umum yang memadai.

Sementara di sisi lain, tingkat produksi kendaraan pribadi semakin meningkat setiap tahunnya seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat ke Ibu Kota.

"Bayangkan, pergerakan orang di Jakarta itu 50 juta per hari, otomatis mereka menggunakan angkutan yang bisa mereka gunakan, yaitu angkutan pribadi. Nah, karena itu, pemerintah perlu mengadakan aturan-aturan," ucap dia.

Bambang menilai, perlu ada pergerakan cepat untuk mengatasi hal ini, karena bila tidak, situasi lalu lintas akan makin tidak terkendali.

"Kita harus ubah pola-pola pergeseran seperti ini, kita harus bertanggung jawab untuk mengembalikan layanan ke masyarakat, sekali pun masyarakatnya enggak sadar seperti yang tidak komplain tadi," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/24/15225501/bptj-masyarakat-sudah-terninabobokkan-dengan-kemacetan

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke