Persiapannya bukan hanya dalam hal venue, melainkan juga untuk para atlet yang akan bertanding di Jakarta.
Persiapan ini dilakukan agar aktivitas mereka di Wisma Atlet tidak terganggu.
Selain itu juga supaya mereka bisa tepat waktu tiba di venue pertandingan.
Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta demi para atlet Asian Games di Jakarta:
1. Kain waring
Seperti diketahui, di samping Wisma Atlet terdapat aliran Kali Sentiong yang biasa disebut Kali Item.
Alasannya, kali ini memang berwarna hitam dan mengeluarkan bau menyengat. Padahal, dining hall atau area makan para atlet akan berada tepat di samping kali itu.
Masalah ini melatarbelakangi pemasangan kain waring di Kali Item.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemasangan kain waring agar aktivitas makan para atlet tidak terganggu bau Kali Item.
"Terutama karena tempat makan (atlet) persis di samping sungai. Jadi ketika desain ini dirancang tempat makan para atlet itu berada di samping sungai," kata Anies di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018).
2. Anak sekolah diliburkan
Ada target waktu perjalanan para atlet dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju venue pertandingan.
Berdasarkan standar yang diberikan Organizing Committee of Asia (OCA), waktu tempuh menuju venue tidak lebih dari 34 menit.
Untuk memenuhi target waktu itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meliburkan siswa dan siswi dari 34 sekolah.
Mereka akan diberi tugas untuk belajar di rumah karena ada perhelatan Asian Games.
Sekolah-sekolah itu diliburkan karena lokasinya dekat dengan kegiatan Asian Games.
Sebanyak 9 sekolah berada di kawasan sekitar Wisma Atlet, Kemayoran.
Kemudian ada 25 sekolah yang lokasinya ada di lintasan luar tol yang dilalui atlet saat menuju venue pertandingan.
3. Ganjil-genap
Masih dalam rangka memenuhi target waktu tempuh dari OCA, Pemprov DKI memperluas kebijakan ganjil-genap selama Asian Games.
Kawasan yang memberlakukan kebijakan ini juga ditambah.
Sistem ini diterapkan Senin hingga Minggu dimulai pukul 06.00 sampai pukul 21.00 selama Asian Games. Itu artinya sistem tersebut akan diberlakukan selama 15 jam setiap hari.
Anies mengatakan, kebijakan ini terbukti menambah kecepatan kendaraan di kawasan ganjil-genap.
"Di minggu pertama (kecepatan) berubah menjadi 25,6 kilometer per jam, di minggu kedua 23,1 kilometer per jam. Artinya, ada kenaikan kecepatan sebesar 12 persen sebelum dan sesudah ganjil-genap," kata Anies.
4. Tidak ada pemotongan hewan kurban di sekitar Equestrian
Pelaksanaan Asian Games kebetulan juga bersamaan dengan hari raya Idul Adha.
Pemprov DKI Jakarta telah melarang masyarakat radius 1 kilometer dari equestrian park untuk memotong hewan kurban.
Ini dilakukan untuk kepentingan kuda-kuda milik para atlet.
Warga sudah diberi pengertian bahwa kuda-kuda yang beradu di equestrian ini sensitif. Aturan ini dibuat agar kuda yang nilainya puluhan miliar rupiah tersebut tidak terkena virus.
"Masyarakat sudah tahu itu bahwa karena di sana ada equestrian yang kuda-kudanya memiliki sensitifitas dan aturan pemetaan binatang yang berada di sekitar sana itu sangat ketat," ujar Anies.
5. Paket wisata
Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan paket wisata untuk peserta Asian Games yang terdiri dari atlet dan tim official mereka.
"Untuk peserta kami siapkan Jakarta Explorer, kemudian ada wisata sejarah, wisata belanja, wisata atraksi dan budaya," ujar Anies.
Selain itu, ada juga paket wisata untuk non-peserta. Artinya untuk turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Jakarta selama Asian Games berlangsung.
Anies memperkirakan ada sekitar 150.000 sampao 200.000 wisatawan yang datang selama Asian Games.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/27/08374161/demi-kenyamanan-atlet-asian-games-saat-berada-di-jakarta