Ketua Kagama DKI Peduli Sampah Shodiq Sihardianto mengatakan, cairan bakteri tersebut dinilai efektif menghilangkan bau.
Sebab, warna hitam pekat dan bau menyengat Kali Sentiong terjadi akibat zat-zat organik dan sulfur yang masuk ke dalam sungai yang terkontaminasi dengan bakteri patogen.
"Kita berpikir satu-satunya solusi hanya bisa melalui injeksi dengan mikroba," ujar Shodiq kepada Kompas.com, Minggu (29/7/2018).
Tim Kagama UGM telah melakukan uji laboratorium pada Sabtu (28/7/2018). Dari hasil laboratorium itu, Shodiq menilai, pencemaran limbah di Kali Sentiong sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Terkait warna air di kali tesebut, Shodiq mengatakan, zat-zat organik yang terkontaminasi dengan bakteri patogen akan menghasilkan asam lemak. Asam lemak ini dapat menghasilkan warna air hitam dan timbulnya bau menyengat.
Selain itu, bau menyengat juga bisa disebabkan sulfur yang bereaksi dengan bakteri Patogen dan berubah menjadi gas sulfida. Apabila kadar zat besi tinggi, sulfur akan bereaksi sehingga air menjadi hitam.
Shodiq mengatakan, zat-zat organik tersebut berasal dari limbah di sekitar Kali Sentiong.
"Zat-zat organik itu biasanya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, pasar, rumah sakit, gedung perkantoran, serta apartemen yang berada disekitar sungai," papar Shodiq.
Berdasarkan hasil laboraturium tersebut, ia menyimpulkan, cara mengatasi pencemaran di Kali Sentiong adalah menggunakan cairan mikroba atau probiotikasam laktat.
Shodiq menjelaskan, ada beberapa manfaat asam laknat, antara lain menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan cara diurai secara biologis menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
Manfaat lainnya adalah mengatasi bau menyengat yang disebabkan metana gas seperti H2S dan NH3 serta menekan unsur COD, BOD, dan TSS.
Seperti diketahui, Kagama DKI Jakarta Peduli Sampah menyemprotkan 2.500 liter cairan mikroba ke Kali Sentiong atau Kali Item pada Minggu (29/7/2018) pukul 08.30 WIB.
Shodiq mengatakan, penyemprotan dilakukan di lima titik sepanjang aliran Kali Sentiong.
"Kami semprotkan di lima titik sepanjang Kali Sentiong dari ujung sampai titik terakhir di Danau Sunter. Pokoknya yang ada kaitannya dengan bau yang menyebar hingga Wisma Atlet," tutur Shodiq.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/29/23432461/semprotan-cairan-mikroba-dinilai-efektif-hilangkan-bau-di-kali-item