Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, JIEP harus memenuhi persyaratan bernama Equine Disease Free Zones (EDFZ).
"Untuk bisa kegiatan cabang olahraga berkuda ini dilakukan di Jakarta, kita harus memenuhi persyaratan Equine Desease Free Zone dan itu membutuhkan kerja keras yang luar biasa," ujar Anies usai peresmian JIEP di Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (2/8/2018).
Kerja keras untuk memenuhi syarat itu berdampak luas bagi masyarakat.
Demi kesehatan kuda-kuda, awalnya Organization for Animal Health memberikan syarat bahwa tidak boleh ada satu ekor pun kuda di Pulau Jawa.
Namun, setelah proses negosiasi yang panjang, syarat itu tidak jadi diberikan.
Akhirnya, persyaratannya diganti bahwa tidak boleh ada kuda dalam radius 10 kilometer dari lokasi pertandingan.
Selain itu, kuda-kuda di Jakarta juga harus mendapatkan vaksin.
"Kami mendeteksi ada lebih dari 300 kuda di Jakarta ini dan semuanya harus mendapatkan vaksin. Lalu radius 10 kilometer dari lokasi ini tidak boleh ada kuda satu ekor pun untuk menghindari potensi penularan penyakit, walaupun sudah semuanya divaksin," kata dia.
Pada radius 1 kilometer dari lokasi pertandingan, tidak boleh ada kegiatan pemotongan hewan.
Oleh karena itu, ada 33 masjid di sekitar venue Equestrian Park yang tidak boleh memotong hewan kurban di sana saat Idul Adha.
Itulah sebabnya Anies menyebut persiapan pertandingan berkuda di Equestrian Park ini memberi dampak paling luas bagi masyarakat.
Anies senang karena pemerintah bisa memenuhi persyaratan ini.
"Dengan adanya sertifikasi bebas penyakit kuda, maka fasilitas ini kemudian bisa dimanfaatkan. Karena kita sudah bangun fasilitas, kalau tidak bisa menyelanggarakan karena tidak mendapatkan EDFZ, tempat ini tidak bisa digunakan," kata Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/02/12545161/anies-ceritakan-beratnya-syarat-equestrian-pulomas-jadi-venue-asian-games