Uji coba dilakukan guna melihat sistem persinyalan kereta, telekomunikasi, dan overhead catenary system (OCS) menjalankan kereta mulai dari depot inspection shed area, stabling track 1, hingga ke depot access line (DAL).
Tidak hanya itu, uji coba ini juga dilakukan untuk melihat kinerja pasokan listrik.
Uji coba menggunakan mode automatic train protection (ATP) dengan kendali manual oleh masinis untuk track di area depo.
"Kami melihat kegiatan pengetesan SAT menggunakan rangkaian kereta pertama sekaligus mengecek pasokan listrik dan daya yang bekerja dengan baik. Uji coba ini telah sesuai target MRT Jakarta bahwa 9 Agustus 2018 ini uji coba pertama akan dilakukan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sahbandar dalam keterangan resminya, Kamis.
William mengatakan, hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah uji coba berkecepatan rendah, medium, dan tinggi.
Dalam pengoperasiannya, kereta MRT Jakarta menggunakan sistem persinyalan communication-based train control (CBTC) yang dikendalikan dari ruangan operation control center (OCC) oleh traffic dispatcher.
"Kelebihan sistem persinyalan ini salah satunya memungkinkan pengaturan rentang waktu antar-kereta di jalur utama diatur pusat kendali operasi," ucap William.
Berikut video uji coba kereta MRT yang diambil dari Instagram @mrtjkt:
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/10/20301251/kereta-mrt-jakarta-diuji-coba-perdana-ini-videonya