Kata dia, banyak pemilik kapal yang membuat laporan hasil tangkapan dengan data palsu.
"Kali ini menterinya tahu, kalau dulu menterinya enggak ngerti. Kapal segede ini, dapat ikan berapa ton? Satu tahun 10 ton? Loh solar kamu saja sudah 50 ton, bagaimana bisa untung? Yang benar saja," ujar Susi di Jalan Muara Baru Ujung, Jakarta Utara, Sabtu.
"Sudah saatnya negara tidak boleh lagi dikadalin!" tambah dia.
Susi mengatakan, pemerintah sudah bekerja menghilangkan semua pencuri ikan.
Kini, kata Susi, ikan-ikan di laut semakin banyak karena pencuri ikan sudah diberantas. Upaya pemerintah ini harus didukung pengusaha perikanan termasuk pemilik kapal.
Penangkapan ikan harus legal dan tercatat dengan tepat.
Susi kemudian mengaku sengaja tidak memperpanjang izin-izin kapal sejak Juni.
Dia meminta pemilik kapal untuk memperbaiki laporannya terlebih dahulu. Jika tidak, izinnya tidak akan dikeluarkan.
"Jangan ngomong kapal 200 GT ikannya cuma 50 ton setahun. Percaya 50 ton setahun kapan 200 GT? Tidak. 50 ton itu satu kali tangkap," ujar Susi.
"Lalu dikira menterinya enggak tahu? Menteri KKP-nya orang laut, anak laut, suka ke laut, hidupnya di laut, jadi tahu. Enggak bisa dibohongi lagi," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/11/13452311/susi-menteri-kkp-nya-anak-laut-hidupnya-di-laut-jadi-enggak-bisa