Salin Artikel

Sekelompok Anak Muda Ini Buat Peta Transportasi Massal Jabodetabek

Sebanyak 20.000 buklet peta ini didesain dan dicetak sendiri secara swadaya dan dibiayai dari sumbangan masyarakat dan donatur.

Salah satu pembuatnya Adriansyah, menjelaskan, ia dan teman-temannya membuat peta ini atas keprihatinan tidak adanya peta Ibu Kota yang terintegrasi.

"Kita coba lihat Malaysia, Singapura, atau Hong Kong mereka pasti punya. Biasanya kalau turis (bawa) satu peta pasti sudah bisa dipakai dia buat keliling peta itu. Ya kita coba saja kenapa Jakarta enggak bisa bikin itu," kata Adriansyah di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis sore.

Apalagi, menurut Adriansyah, Jakarta akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar se-Asia yakni Asian Games 2018.

Sayangnya, peta yang dibutuhkan turis maupun warga tidak tersedia dengan baik.

"Padahal transportasi Jakarta sekarang sudah banyak opsinya. Ada KRL, transjakarta, tetapi ya mereka punya peta sendiri-sendiri. Jadi ya kami berawal dari situ bagaimana caranya kami sebagai masyarakat dan komunitas bisa berkontribusi," ujarnya. 

Rancangan besar peta dengan rute berbagai moda transportasi sudah dibuat sejak 2017.

Namun, peta berbentuk buklet yang memuat destinasi wisata dan berbagai keterangan transportasi umum, baru didesain sebulan lalu sebagai upaya membantu wisatawan saat Asian Games.

"Kami tujuan awalnya untuk mendorong informasi yang ada, karena bagi saya transportasi umum itu akan sangat efektif apabila layanannya sampai langsung ke masyarakat," ujar Adriansyah.

Selama beberapa pekan terakhir, FDTJ membuka donasi lewat kitabisa.com bagi masyarakat yang ingin menyumbang biaya cetak peta.

Dana yang terkumpul dari donatur dan sponsor mencapai Rp 36 juta.

Adriansyah berharap pemerintah bisa mendukung dengan tidak mempersulit upayanya dan teman-temannya membuat aplikasi ponsel.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/16/20202091/sekelompok-anak-muda-ini-buat-peta-transportasi-massal-jabodetabek

Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke