Salin Artikel

Antusiasme dan Lelahnya Menanti Obor Asian Games di Jakarta Utara

Solahhudin memerintahkan murid-muridnya yang duduk-duduk di trotoar depan Mall of Indonesia (MOI) setelah kelelahan menunggu kedatangan obor Asian Games 2018 yang dijadwalkan melintas di kawasan itu.

"Saya dapat info api sudah sampai di pos sembilan di depan mal Artha Gading, nah di sini kan pos 10 jadi pasti sebentar lagi," ujar Solahhudin sambil lekat melihat ke layar ponselnya.

Namun, di tengah-tengah keseriusan itu, seorang muridnya menimpali perintah sang guru.

"Wah Pak, yang main musik lagi enggak ada," ujar sang murid.

"Waduh gimana ini? Ya sudah yang lain langsung berdiri dulu," tambah Solahuddin.

Pria bertubuh tegap ini mengatakan, dia membawa 100 orang anak muridnya untuk menyambut obor Asian Games.

Bahkan secara khusus, Solahuddin mempersiapkan belasan muridnya yang mengikuti ekstra kurikuler pencak silat mengenakan seragam bela diri itu untuk meramaikan ajang empat tahunan tersebut.

Raut lelah sudah terlihat di wajah para penyambut obor termasuk para murid-murid Solahhudin.

"Kami sudah di lokasi pukul 15.00. Kami memang lelah, tetapi karena kami diminta ikut meramaikan kami tetap menunggu. Kami juga tak mau nama sekolah kami jelek," ujar Solahhudin.

Ternyata, setelah para penyambut berdiri bersiap membentuk barisan di sisi kiri dan kanan jalan, yang melintas hanya mobil dan sepeda motor petugas kepolisian, tak ada obor.

Suara-suara kekecewaan langsung terdengar. Sebagian orang kembali duduk di trotoar dan sebagian bertahan untuk tetap berdiri.

Salah satu tim penyambut adalah SMA Marie Joseph, Kelapa Gading yang mengerahkan 136 orang siswanya untuk ajang ini.

"Dua minggu lalu koordinasi di kecamatan (Kelapa Gading), dan untuk titik ini ada empat sekolah yang harus menyambut," kata Suster Odilia KFS, kepala sekolah SMA Marie Joseph.

Sama seperti sekolah lainnya, SMA Marie Joseph juga sudah siap di posisi yang ditentukan sejak sekitar pukul 15.00.

Setelah menunggu hingga semua atraksi yang disiapkan sudah ditampilkan, para siswa dan guru ini kelelahan, sementara obor tak kunjung muncul.

"Saya sudah perintahkan kalau yang ingin pulang silakan, karena besok (hari ini) mereka juga harus upacara nanti kelelahan," tambah Odilia.

Beberapa pembina sekolah yang ditemui Kompas.com di lokasi penyambutan mengatakan, sesuai jadwal yang diberikan kepada mereka, obor akan melintas paling lambat pukul 18.00.

"Sejauh ini tidak ada panitia yang bisa memastikan jam berapa obor akan melintas. Informasi yang ada simpang siur," ujar seorang guru sebuah sekolah yang tak mau disebutkan namanya.

"Sama sekali kurang koordinasinya. Kami diminta ikut membantu, ya kami bantu. Bahkan yang shift pagi belum pulang sampai sekarang," ujar seorang anggota satuan keamanan MOI.

Keterlambatan pawai obor ini diakui Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau.

Dia mengatakan, molornya jadwal terjadi karea keterlambatan penyerahan obor dari Jakarta Barat ke Jakarta Utara.

"Kami menunggu dari wilayah Jakarta Barat karena Jakarta Barat agak sore baru menyerahkan (obor) ke wilayah Jakarta Utara," kata Syamsuddin di GOR Sunter, Jakarta Utara.

Syamsuddin membantah, jika keterlambatan pawai obor Asian Games di Jakarta Utara disebabkan kepadatan lalu lintas karena untuk masalah ini sudah disiapkan dan diprediksi.


Kembali ke kawasan di sekitar MOI, setelah lelah menunggu sejak sore, akhirnya obor yang dinanti-nanti tiba sekitar pukul 20.30.

Didahului iring-iringan kendaraan petugas keamanan, disusul rombongan pengendara Vespa, bus Asian Games, dan di ujungnya barulah obor itu dibawa sambil berlari.

Warga yang sudah menanti langsung bersorak-sorai, mereka menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, dan berteriak "Indonesia...Indonesia...Indonesia.." hingga obor itu hilang dari pandangan.

"Capek dan sempat kecewa karena awalnya obor dibilang datang jam 18.00, tetapi ingin pulang penasaran juga," kata Darryl.

"Syukur kan akhirnya datang juga," kata dia sambil tersenyum lebar.

Memang melelahkan menunggu hingga berjam-jam di tepian jalan di Jakarta yang terik. Namun, warga tetap bertahan meski sebagin memilih pulang.

Kemauan warga bertahan membuat wali kota Syamsuddin Lologau secara terbuka mengapresiasi antusiasme warga Jakarta Utara.

"Ini luar biasa sekali masyarakat kita di Asian Games ini. Buktinya ini sampai jam 11 malam masyarakat masih ada," kata Syamsuddin, di GOR Sunter, Jakarta Utara, Kamis malam.

Syamsuddin menambahkan, antusiasme warga ini menunjukkan secara umum Jakarta dan Indonesia sudah siap untuk menyambut Asian Games 2018.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/17/08301741/antusiasme-dan-lelahnya-menanti-obor-asian-games-di-jakarta-utara

Terkini Lainnya

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke