Salin Artikel

Tanpa Sandiaga, Apa Kabar Sayembara Sepatu Berhadiah Pergi ke Italia?

Sayembara ini dibuat untuk mencari sepatu dengan desain yang sesuai dengan aktivitas Sandiaga sebagai wakil gubernur.

Dia menjanjikan hadiah istimewa kepada pemenangnya, yaitu diberangkatkan ke Italia dengan uang pribadi Sandiaga. Kini, setelah Sandiaga mundur dari jabatannya, bagaimana kelanjutan sayembara ini?

Kepala Dinas Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Irwandi memberikan jawaban umum ketika ditanya hal ini.

"Akan tetap diupayakan, akan diteruskan semua pekerjaan yang dikerjakan pak wagub dulu," ujar Irwandi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Untuk hadiahnya, Irwandi belum bisa menjawab apakah akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau tidak.

Kata dia, hal itu harus didiskusikan terlebih dahulu termasuk dengan wakil gubernur yang baru nanti.

"Konsultasikan dengan pimpinan dulu dan oleh penerusnya," ujar Irwandi.

Selain sayembara ini, Sandiaga juga menjanjikan hadiah umrah dan ke Bangkok bagi pendaftar OK OCE pada urutan tertentu.

Sedianya mereka diberangkatkan dengan uang pribadi Sandiaga. Namun, ada rencana untuk mengalihkannya menjadi menggunakan dana APBD.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sayembara Sepatu Bang Sandi, Laja Lapian, memastikan sayembara ini tetap berjalan. Ketika dikonfirmasi, Laja mengaku sedang sakit.

"Setelah sembuh, kami akan ada meeting untuk finalisasi," kata Laja, kepada Kompas.com.

Berdasarkan situs sepatubangsandi.com, tahapan pengumuman pemenang sayembara ini adalah 14 Februari.

Namun, ada informasi tambahan di halaman depan situs bahwa pengumumannya menjadi 27 Juni 2018.

Tetapi, pada September ini, belum ada pengumuman pemenang di dalam situs itu.

Pada awal November 2017, Sandiaga menggelar sayembara ini untuk mencari sepatu yang nyaman dan cocok dengan aktivitasnya. Sebab, beberapa kali dia menggunakan sepatu lari untuk bekerja.

Padahal, sepatu lari itu tidak sesuai dengan ketentuan Pergub Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas.

Akhirnya, dia membuat sayembara ini untuk mencari sepatu pantofel hitam sesuai pergub, tetapi cocok dengan aktivitasnya.

Ada tiga kategori sayembara yang bisa diikuti oleh pengusaha UKM.

Kategori pertama adalah sayembara desain sepatu untuk yang hanya bisa mendesain tanpa produksi, kedua kategori sayembara desain dan produksi sepatu bagi peserta yang bisa mendesai dan membuat sepatunya.

Kategori ketiga adalah sayembara desain kotak sepatu. Sebanyak tiga orang pemenang sayembara akan diajak mengunjungi pabrik sepatu UKM di Italia.

Sandiaga mengatakan, kebanyakan produsen sepatu di Italia membuat sepatu handmade. Sepatu tersebut harganya mahal karena hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas.

Sandiaga menggunakan uang pribadinya untuk memboyong pemenang sayembara ke Italia.

"Jadi, ini (sayembara pantofel pakai) uang pribadi," kata Sandiaga, saat pembukaan sayembara di Jakarta Creative Hub, Jakarta, Jumat, 3 November 2017.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/03/08264251/tanpa-sandiaga-apa-kabar-sayembara-sepatu-berhadiah-pergi-ke-italia

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke