Salin Artikel

DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Sosialisasi Pemilu 2019 Rp 11 Miliar

"Ini kurang meyakinkan karena ini uang APBD sekecil apapun harus dipertanggungjawabkan, bukan masalah Pak Gubernur. Saya terima kasih atas harapan yang baik. Tapi rasionalisasi angkanya, ini besar naiknya," kata Prasetio di dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI yang membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2018, Kamis (6/9/2018).

Prasetio memperingatkan Pemprov DKI bahwa rapat anggaran itu terbuka dan dipantau kepolisian, kejaksaan, hingga KPK. Ia meminta agar Kesbangpol mampu meyakinkan pentingnya kegiatan itu dengan data-data yang komprehensif.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad juga mempertanyakan mengapa kenaikan mencapai hampir tiga kali lipat. Ia mengatakan dengan anggaran Rp 3,8 miliar, kegiatan bisa dilakukan dengan baik.

"Apa sih yang dilakukan? Bapak harus membuat satu keyakinan kepada kami agar Jakarta ini aman. Karena ini Jakarta dimasukin justru orang dari luar Jakarta," kata Ramlie.

Anggaran bernama "Peningakatan Pemahaman Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019" itu diusulkan Pemprov DKI naik dari Rp 3,8 miliar jadi Rp 11 miliar. Menurut Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta Taufan Bakri, anggaran itu diusulkan dari hasil pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.

"Mereka memohon untuk segera disosialisasikan UU Pilpres ini. Makanya kami masukan anggaran ini sebagai program unggulan untuk menyambut itu," kata Taufan.

Taufan menjelaskan, kegiatan sosialisasi ditujukan untuk 16.000 orang yang dibagi dalam 180 angkatan. Kegiatan akan dilaksanakan di satu tempat secara berkala.

"Kegiatannya mungkin di hotel-hotel di Jakarta. Ada transpor, makan, snack, dan satu paket itu," ujar Taufan.

Ia mengatakan usulan ini sudah disetujui oleh Komisi A DPRD DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/06/22293671/dprd-dki-pertanyakan-anggaran-sosialisasi-pemilu-2019-rp-11-miliar

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke