Hal itu sekaligus menepis informasi yang beredar bahwa kawasan tersebut tak jadi digusur setelah warga melakukan demo.
"Kemungkinan besar ada (penggusuran). Itu versi dia, kalau versi dia mungkin benar. Kalo versi pemkot karena sudah keluar SP 1, SP2, SP3 akan ditindaklanjuti," kata Usmayadi, Jumat (7/9/2018).
Ia melanjutkan, jika benar tak adanya penggusuran, pihaknya pasti sudah memberitahukan hal itu kepada warga secara resmi.
Ia mengatakan, di kawasan yang akan digusur itu nanti akan dibangun saluran untuk mengatasi banjir.
"Masa iya begitu semudah itu? Kalau engga jadi dibongkar pasti sudah dikasih tahu. Mereka itu kan mau memiliki tanah itu. Tapi kan lebih bermanfaat yang buat saluran," kata dia.
Bangunan-bangunan yang hendak digusur di Cakung-Cilincing merupakan bangunan liar. Warga yang mendirikan bangunan tidak memiliki sertifikat apa pun.
"(Lahan) di atas tanah negara yang digunakan oleh mereka, dibangun bangunan liar oleh mereka," kata Usmayadi, Rabu lalu.
Pemkot Jakarta Timur telah melayangkan surat peringatan kedua (SP2) kepada warga untuk mengosongkan bangunan yang ditempati. Setelah itu, pemerintah akan melayangkan SP3 terhitung tiga hari kerja setelah SP2 terbit.
Menurut Usmayadi, normalisasi saluran itu ditargetkan rampung tahun ini. Dengan demikian, warga permukiman di sana tidak akan lagi kebanjiran saat musim hujan tiba.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/07/21300061/pemkot-jaktim-pastikan-penggusuran-di-cakung-cilincing-akan-dilakukan