Dalam pesan tersebut tertulis, "membutuhkan fieldworker Divisi Para Games Village untuk membantu menyukseskan multi-sport event untuk atlet Difabel terbesar se-Asia". Persyaratannya hanya membawa CV dan foto terbaru.
Para penerima pesan berantai itu diminta datang ke Rumah Kongkow di Rawamangun, Jakarta Timur, untuk bertemu dengan Tia dan melakukan interview pada Jumat (7/9/2018) lalu.
Namun, ternyata di rumah itu tak ada interview untuk pekerja Asian Para Games sesuai isi pesan yang beredar itu.
Bahkan para calon pekerja yang sudah mengular di depan tempat tersebut kecewa dengan tulisan yang ditempelkan di kaca "Interview Asian Para Games di Rumah Kongkow Hoax".
Seorang korban pengumuman ini, Nia mengatakan, ia mengetahui info tersebut dari sepupunya yang mendapatkan melalui pesan grup whatsapp.
Ia dan sepupunya pun mendatangi tempat tersebut pada pukul 16.20 WIB dan melihat antrean sudah mengular.
"Dari sepupu aku, dia dapat broadcast dari grup di whatsapp. Iya, pas sampe depan cafenya rame banget. Kirain saya sudah kelar apa gimana, eh pas kita deketin udah ada kertas pengumuman itu," ujar Nia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/9/2018).
Puluhan orang tersebut ternyata mengalami nasib sama seperti Nia yang terkecoh dengan rekrutan pekerja Asian Para Games.
"Kan pas sampai sana kita langsung nanya-nanya tuh sama pelamar lain, ada yang chat sama CP (contact person) yang ada di broadcast (pesan siaran), katanya pindah tempat," ujarnya.
Korban lainnya, Revi mengatakan, pengumuman hoaks tersebut tak hanya sampai di situ.
Ia dan beberapa calon pekerja lainnya disuruh untuk mendatangi Halte Arion Mal di Rawamangun untuk melakukan interview.
Alih-alih di-interview, mereka hanya disuruh menaruh berkas dan hingga kini tak dikabari kelanjutannya.
"Gue salah satu orang yang mendatangi tempat tersebut. Sekitar jam 5-an hari jumat memang sudah terpasang tulisan kaya begitu. Duduk sekitar 1 jam dapat kabar kalau interview dipindahkan ke halte Arion. Nyampe di halte cuma disuruh taruh berkas dan nanti dihubungi lagi," tutur Revi.
Selain Nia dan Revi banyak korban lainnya yang terlanjur mendatangi Rumah Kongkow dan Arion Mal karena mengira ada perekrutan pekerja Asian Para Games 2018.
Padahal, perekrutan pekerja dan volunteer Asian Para Games sendiri sudah ditutup sejak 17 Agustus 2018 lalu seperti pengumuman di akun official Asian Para Games 2018.
"Panitia penyelenggara Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC 2018) membuka pendaftaran volunteer hingga tanggal 17 Agustus 2018. INAPGOC mencari 8.000 orang volunteer yang siap menjadi bagian dari penyelenggaraan event empat tahunan ini".
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/13/11134661/puluhan-orang-tertipu-pesan-hoaks-soal-perekrutan-pekerja-asian-para