Salin Artikel

Kisah Kaburnya 20 Tahanan Polres Kepulauan Seribu

"Dari 20, alhamdulillah kami hari ini sudah mengamankan 10 orang. Jadi, masih sisa 10 orang lagi," kata Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu, Iptu Fahmu Amarullah di kantornya, kemarin.

Fahmi mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan para tahanan kabur itu untuk melapor ke kantor polisi terdekat.

"Saya harapkan untuk keluarga dan saudara yang mengetahui segera melaporkan dan kepada seluruh tahanan itu agar segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat," ujar Fahmi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, kasus kaburnya 20 tahanan itu menjadi cerminan dari masalah yang dialami Polres Kepulauan Seribu. Masalah yang dimaksud Idham adalah keberadaan Mapolres Kepulauan Seribu yang tidak terletak di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, tetapi berada di Kota Administratif Jakarta Utara.

"Ya, memang kita punya problem di Pulau Seribu itu. Polresnya tidak ada di Pulau Seribu, perwakilannya ada di Cilincing. Kami sudah ajukan pada saatnya nanti Polres Kepulauan Seribu itu harus di Pulau Seribu," kata Idham, di Mapolda Metro Jaya.

Idham menambahkan, wacana pembangunan Mapolres Kepulauan Seribu masih dibahas di tingkat Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.

"Kami masih mencari di pulau mana yang paling bagus dan perlu kajian di tingkat Mabes Polri," katanya.

Dikira Tawuran

Kaburnya 20 tahanan tersebut sempat mengagetkan warga di sekitar Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu yang terletak di tengah pemukiman.

Sejumlah warga mengira kaburnya 20 tahanan itu merupakab peristiwa tawuran yang disebut kerap terjadi di sana.

"Saya lagi melayani, saya dagang es. Tiba-tiba orang-orang pada lari. Saya kira tawuran, lalu ada bunyi dor-dor-dor...," kata Suhatmini yang berdagang sekitar 20 meter dari kantor Polres.

Yeni, warga lainnya, menduga belasan tahanan sulit dikejar karena lari ke tempat keramaian. Mereka lalu berbaur dengan masyarakat umum atau kabur menggunakan kendaraan umum.

"Kalau dia lari ke sana kan kaburnya gampang, bisa naik angkot atau bus langsung ga kelacak. Beda sama yang ke arah sini (laut) yang jalannya buntu," ujarnya.

Para tahanan kabur dengan cara mendobrak pintu sel yang dibuka seorang polisi seusai mengantar seorang tahanan menjalani tes urine.

Polisi itu sempat didorong dan dipukuli para tahanan. Sementara para tahanan lain melarikan diri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/25/10325101/kisah-kaburnya-20-tahanan-polres-kepulauan-seribu

Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke