Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan JIC Achmad Juhandi mengatakan, imbauan itu demi mencegah pengunjung tertimpa bagian menara yang miring.
"Kan kita enggak tahu kalau tiba-tiba (bagian menara) ambruk. Walau ada pelat utama yang menyangga, tetapi yang namanya situasi angin atau alam segala macam, kami enggak bolehin (pengunjung) lewat," kata Juhandi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/9/2018).
Juhandi menyatakan, pihak pengelola juga membatasi area tersebut bagi jemaah shalat Jumat, shalat Idul Fitri, maupun shalat Idul Adha.
Ia menyebut, awalnya pengelola telah memasang police line kuning sebagai penanda batas area sekitar menara.
"Cuma police line-nya ini karena keterpa angin hujan segala macam lama-lama putus. Akhirnya kami kasih sterilisasi ada tulisan dilarang melintas sekitar menara masjid," ujar Juhandi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak tampak penanda tegas di sekitar area menara masjid. Namun, tidak tampak pula orang-orang yang berlalu lalang di sana.
Diketahui pucuk menara Masjid JIC miring sejak Februari 2018 akibat cuaca buruk yang melanda saat itu.
Juhandi menyebut, perbaikan menunggu hasil lelang dan kajian teknis PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangunan JIC.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/25/13353881/pucuk-miring-warga-dilarang-melintas-di-sekitar-menara-masjid-jic-koja