Salin Artikel

Motor Tetangga Selamatkan Fitria dan Keluarga dari Gempa Palu...

Fitria yang sudah 10 bulan menetap di Kota Palu untuk mengikuti suaminya tidak menyangka ikut merasakan dahsyatnya guncangan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Beruntung dia dan keluarga masih bisa menyelamatkan diri ke dataran tinggi Pasar Talise dengan motor tetangganya saat gempa mengguncang Palu pada Jumat (28/9/2018). 

"Saat gempa saya dan anak lagi di rumah, memang dari siang itu gempa sudah ada cuma masih kecil. Pas pukul 18.00 sore itu baru gempa kencang sekali, saya langsung keluar rumah bawa anak dan suami saya dengan motor tetangga," kata Fitria kepada Kompas.com di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/10/2018).

Ia menceritakan, saat itu gempa terjadi cukup lama. Setelah gempa, rumah-rumah di sekitar tempat tinggalnya rubuh dan rata dengan tanah.

Hanya rumahnya yang berada di Jalan Lagarutu, Palu Timur, Kota Palu, tidak sampai rata dengan tanah. 

"Yang lain (rumah) tetangga semua pada hancur, rumah saya doang yang tidak hancur, saya juga bingung," ujar Fitria.

Fitria menambahkan, kebutuhan dia dan keluarga terpenuhi selama di tenda pengungsian, seperti makanan dan obat-obatan.

Namun, aliran listrik mati setelah gempa terjadi.

Ambulans 24 jam pun tiada henti berlalu lalang pascagempa dan tsunami terjadi.

"Air mati, listrik mati, tidak ada sinyal langsung mati semua. Pas di pengungsian sempat ke rumah untuk ambil barang sekadarnya seperti kompor buat masak," kata dia. 

Dia juga memuji kinerja aparat keamanan yang sigap membantu korban gempa dan tsunami di Palu.

Setelah tiga malam berada di tenda pengungsian, Fitria dan keluarganya memutuskan pulang ke rumah orangtuanya di Depok.

"Biar aman karena di sana (Palu) rawan sekali, keluarga juga sudah khawatir. Saya jadinya memutuskan pulang ke Jawa," ujarnya. 

Naik Hercules

Fitria dan keluarganya berangkat ke Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Kota Palu, pada Selasa (2/10/2018), masih dengan motor tetangganya.

Setiba di bandara pada pukul 16.00 Wita, Fitria langsung antre bersama ratusan warga lainnya untuk menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU untuk diterbangkan ke Balikpapan.

Dia menggunakan pesawat Hercules karena tiket pesawat komersial sudah habis.

Pesawat Hercules disediakan TNI AU untuk mengevakuasi korban selamat untuk keluar dari Sulteng.

Ihwan (35), suami Fitria, tetap menetap di Palu karena TNI mendahulukan ibu-ibu dan anak-anak untuk diberangkatkan ke Balikpapan.

"Naik Hercules ke Jakarta bersama 200 penumpang lainnya. Jadi dipilih sama TNI diprioritaskan perempuan dan anak-anak, bapak-bapak dan anak muda disuruh minggir dulu," ujar Fitria.

Tiba di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada pukul 17.30 WIB, Fitria dan anaknya harus menunggu berjam-jam untuk dapat kembali terbang menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Dia terbang ke Jakarta pada pukul 04.00 pagi. 

"Sampai Jakarta pukul 07.00 pagi dan pukul 08.30 saya sampai di Depok," katanya. 

Fitria mengatakan, dia akan selalu mengenang kejadian gempa yang menimpanya.

"Saya mau balik lagi ke sana, tetapi untuk saat ini saya masih mau di sini sama keluarga," ujar Fitria menutup pembicaraan. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/04/05170061/motor-tetangga-selamatkan-fitria-dan-keluarga-dari-gempa-palu

Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke