Salin Artikel

Simak 5 Hal Ini Sebelum Mengunjungi Hutan Kota Danau Cincin...

Hutan tersebut bisa dimanfaatkan menjadi tempat rekreasi atau sekadar nongkrong sambil menikmati angin sepoi-sepoi.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Hutan Kota Danau Cincin:


1. Seluas 8,4 hektar

Hutan Kota Danau Cincin mempunyai luas mencapai 8,4 hektar dan membentang sepanjang 2,5 kilometer mengelilingi sebagian besar Danau Cincin.

Dengan luas tersebut, Hutan Kota Danau Cincin mempunyai koleksi pohon sebanyak 10.000 batang pohon dari berbagai jenis seperti mahoni, flamboyan, dan trembesi.

Hutan Kota Danau Cincin juga dilengkapi jalan setapak serta jogging track yang bisa dimanfaatkan pengunjung.

Sayangnya, fasilitas itu kurang mendapat perhatian karena bentuknya yang masih sangat sederhana.


2. Banyak Sampah Berserakan

Rindangnya Hutan Kota Danau Cincin dicemari banyaknya sampah yang berserakan di lahan seluas 8,4 hektar tersebut.

Sampah-sampah itu didominasi  sampah plastik dan sterofoam bekas bungkus makanan yang dibawa pengunjung.

Di samping itu, ada juga bagian Hutan Kota Danau Cincin yang penuh sampah bawaan dari TPS Danau Cincin yang terbawa angin.

"Kami ini kan ganti-gantian ya, hari ini ngerjain sampah, besok nyiramin tanaman, besoknya lain lagi. Kalau bersihin sampah setiap hari, yang lain enggak akan keurus," kata Jimat.

3. Jambret

Minimnya penerangan di kawasan Hutan Kota Danau Cincin menyebabkan kawasan itu rawan kejahatan ketika malam tiba.

Jimat menyebut, aksi penjambretan kerap terjadi di sana.

"Berapa kalinya sih saya enggak itungin ya, tetapi setiap bulan selalu adalah, setidaknya satu kali kejadian," ucap Jimat kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Demi mengantisipasi hal tersebut, pengunjung dilarang berada di tempat yang terlampau gelap dan diminta pulang setelah waktu menunjukkan pukul 22.00.

4. Tidak punya pohon buah

Dari koleksi sebanyak 10.000 batang pohon di Hutan Kota Danau Cincin, rupanya tidak ada satu pun pohon yang merupakan pohon buah.

Jimat mengatakan, sempat ada 7.000 batang pohon buah di sana yang seiring waktu hilang akibat dibawa kabur pengunjung.

"Cuma ya begitu, pohon baru ditanam ada orang habis olahraga, dia bilang ih... pohon mangga bagus, dia cabut dibawa pulang," ujar Jimat.

Demi menghindari konflik, Jimat dan kawan-kawan akhirnya menebang pohon-pohon itu.


5. Gratis

Warga tidak perlu mengeluarkan uang sepersenpun untuk menikmati rindangnya pepohonan dan angin sepoi-sepoi di Hutan Kota Danau Cincin.

Untuk mengakses Hutan Kota Danau Cincin, pengunjung yang membawa mobil bisa memarkirkan kendaraannya di komplek perumahan Taman Sunter Agung dan berjalan kaki menuju Hutan Kota Danau Cincin.

Sementara itu, pengguna sepeda motor bisa membawa motornya masuk ke area Hutan Kota Danau Cincin melalui jalan setapak dari Jalan Bisma.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/10/07060311/simak-5-hal-ini-sebelum-mengunjungi-hutan-kota-danau-cincin

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke