Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (11/10/2018) pukul 08.15, selter dipasang papan bertuliskan "SHELTER BECAK SEBAJA PEKOJAN" di bagian tangga pasar.
Area selter diwarnai penanda dengan tulisan yang sama.
Pada area selter berukuran 5x3 meter persegi tersebut dilukis gambar dua buah becak.
"Iya sudah dibuatin. Baru sehari kemarin pakai, ya lumayan nampung," kata Ruslan, penarik becak, kepada Kompas.com, di lokasi, Kamis.
Menurut dia, selter mampu menampung hingga 20 becak. Namun, sejauh ini para penarik becak tidak pernah berlama-lama di selter lantaran kedatangan penumpang dari pasar.
"Jam segini keluar (dan) masuk terus, yang lain masih pada nganter (penumpang)," ujarnya.
Pada Kamis pagi ini, selter becak Pekojan diawasi dua petugas pengamanan dalam Kelurahan Pekojan.
Mereka mengawasi dari seberang selter.
Sebelum ada selter, para penarik becak memarkirkan kendaraan mereka di sekitar Pasar Pejagalan Jaya.
Ada pula yang memarkirkan becak di area depan toko yang tutup.
Sementara itu, area selter sebelumnya adalah lahan parkir sepeda motor dan loading barang para pedagang Pasar Pejagalan Jaya.
"Nah, gini dong becak, kan, rapi punya tempat," sahut seorang pedagang pria yang sedang mengangkut barang ke dalam pasar sambil melintas.
Pada sisi kanan pasar seluas berkisar 8x4 meter persegi masih digunakan sebagai lahan parkir sepeda motor.
Sementara sisi kiri pasar, parkir sepeda motor hanya memakan sisa area dari selter becak yang luasnya berkisar 2x4 meter persegi.
Lurah Pekojan Tri Prasetyo mengatakan, pihaknya telah membahas perizinan penggunaan lahan parkir motor untuk dijadikan selter becak bersama pengelola Pasar Pejagalan Jaya.
"Kami sama-sama mendukung program penataan lingkungan. Bahasa makan parkir motor harus kita luruskan, penataan parkir motor ini dikondisikan suapaya enggak makan badan jalan," kata Tri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/11/10395991/tukang-becak-di-jakarta-barat-kini-punya-selter-di-pasar-pejagalan