Salin Artikel

Bupati Bekasi Akui Pelayanan Dinas PUPR Terganggu Setelah Disegel KPK

Neneng mengatakan, pelayanan terhenti di Dinas PUPR setelah OTT yang dilakukan KPK pada Minggu (14/10/2018) kemarin. Namun, Neneng mengimbau para pegawainya untuk tetap bekerja maksimal.

Layanan di  sejumlah bidang di dinas PUPR masih berjalan. Namun untuk bidang terkait yang berada di lantai satu kantor dinas PUPR tidak ada aktivitas.

"Iya (berpengaruh) terus gimana dong. Kami juga bingung. Ya sebisa mungkin harus tetap bekerja sih. Harus tetap kerja dengan segala keterbatasan. Semua SKPD ya harus bekerja lebih baik lagi. Pasti berpengaruh, pasti terbengkalai. Kami tidak bohong," kata Neneng di Kantor Bupati Bekasi, Senin.

Ia menambahkan, dirinya kaget dan tidak tahu soal OTT KPK terhadap pejabat Pemkab Bekasi di Kantor Dinas PUPR Kabupaten Bekasi itu.

"Sekarang kan kami juga tidak tahu Kabidnya (Kepala Bidang) siapa aja yang diamankan. Yang diangkut siapa kan kami belum tahu. Yang stay (menetap) ada di kantor siapa saya tidak tahu," kata Neneng.

Neneng berencana akan melakukan rapat dengan sekretaris daerah dan sejumlah pejabat lainnya terkait pelayanan yang terganggu setelah penyegelan kantor Dinas PUPR Kabupaten Bekasi itu oleh KPK.

"Kami koordinasi dengan Sekda dan pejabat lain. Besok kami kongkow (kumpul) dulu dengan staf yang ada. Baiknya gimana melangkah supaya pelayanan ini tidak terbengkalai," ujar Neneng.

KPK melakukan OTT terhadap sejumlah penyelenggara negara di Pemerintah Kabupaten Bekasi, Minggu kemarin. Belum ada informasi detail terkait identitas penyelenggara negara yang ditangkap KPK tersebut.

KPK menyita uang tunai senilai lebih kurang Rp 1 miliar. Uang itu dalam mata uang rupiah dan dollar Singapura. Uang yang diamankan tersebut diduga terkait proses perizinan properti di Kabupaten Bekasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/15/16550851/bupati-bekasi-akui-pelayanan-dinas-pupr-terganggu-setelah-disegel-kpk

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke