Dalam kejadian yang terjadi Rabu (17/10/2018) pukul 02.30 WIB itu satu orang tewas sementara lima orang lainnya mengalami luka-luka.
"Belum (ditangkap), tapi kita sudah identifikasi, yang jelas tingal nunggu waktu saja (untuk penangkapan)," kata Marbun, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/10/2018).
Marbun menyebut, penyebab keributan berawal dari senggolan yang terjadi antara pelaku dan korban.
"Penyebabnya salah paham aja, orang itu pelaku lagi pada minum, senggolan. Waktu joget-joget senggolan, berantamnya di luar," kata Marbun.
Marbun menyebut, tidak menemukan kandungan alkohol atau narkoba pada korban. Polisi pun sedang memburu pelaku utama dari kasus keributan ini.
Sebelumnya, satu orang meninggal dunia sementara lima lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian ini.
Korban tewas akibat luka tusuk dalam kejadian ini adalah HS. Sementara lima lainnya yakni SG, LS, ZA, UK dan satu orang lain yang identitasnya belum diketahui, mengalami luka tusuk dengan kondisi ringan hingga berat.
SG mengalami luka pada kening dan perut, sementara LS mengalami luka tusuk pada perut dan pinggang belakang. Keduanya dibawa ke RS Royal Taruma.
Selanjutnya, ZA mengalami luka tusuk pada dada sebelah kiri, UK mengalami luka tusuk pada punggung bagian kiri dan satu orang yang identitasnya belum diketahui mengalami luka tusuk berat. Ketiganya dilarikan ke RS Sumber Waras.
Para korban ini disebut anggota sebuah ormas. Akibat dari kejadian tersebut, sekelompok ormas melakukan aksi tabur bunga di depan Diskotek Bandara pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Mereka mengenang HS yang meninggal dunia di lokasi kejadian. Aksi tersebut berlangsung kondusif dengan pengawalan seratusan petugas polisi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/18/09083641/polisi-kantongi-identitas-pelaku-keributan-di-depan-diskotek-bandara