Rencana tersebut dibahas dalam pertemuan penataan Kota Tua bersama jajaran RT 008, RW 007, Lurah Pinangsia, Camat Tamansari dan Wali Kota Jakarta Barat.
"Wali kota mau merapikan dalam penataan bangunan tua sebelum Asian Games. Baik, saya tidak menolak (penertiban), kami guru-guru mendukung. Namun, PAUD ini kan juga milik pemerintah," kata Heni di Pinangsia, Jakarta Barat, Jumat (19/10/2018).
Selain itu, para guru juga telah menyampaikan beberapa syarat sebelum penertiban. Pertama, penertiban tidak dilaksanakan saat bulan Ramadhan dan dilakukan setelah Idul Fitri.
Para guru juga meminta disediakan tempat relokasi sebelum penertiban dilakukan.
Pihak sekolah menyayangkan tidak adanya surat pemberitahuan sebelum eksekusi penertiban.
"Kenapa enggak pas eksekusi kami sudah dipindahkan ke masjid? Kenapa eksekusi di jam belajar? Kalau tahu mau dieksekusi, pasti saya liburkan dulu. Kasihan anak-anak kaget melihat sekolahnya," ujarnya.
Saat ini, anak-anak PAUD belajar sementara di Masjid Al-Ikhlas, Kecamatan Tamansari.
"Kata Pak Camat untuk sementara ada lahan, tetapi sambil dibangun kami dipindahkan ke masjid. Kami bersyukur, alhamdulillah ada tempat untuk anak-anak belajar," ucap Heni.
Penertiban PAUD Tunas Bina terjadi pada Rabu (17/10/2018) sekitar pukul 09.00 di sela-sela jam belajar murid.
Para guru, murid, dan wali murid menyaksikan penertiban dilakukan hingga akhirnya mereka dievakuasi ke Masjid Al-Ikhlas, Kantor Kecamatan Tamansari.
Bangunan sekolah telah runtuh bersisa reruntuhan puing-puing material beton dan kayu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/19/14332011/penertiban-paud-tunas-bina-jakbar-sudah-direncanakan-sejak-mei-2018